Jembatan Merah Putih Dioperasikan, ASDP Ambon Targetkan Laba Rp15,6 Miliar

:


Oleh Dian Thenniarti, Kamis, 12 Mei 2016 | 14:29 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 337


Jakarta, InfoPublik - Kendati layanan penyeberangan di lintasan Poka-Galala telah ditutup setelah dioperasikannya Jembatan Merah Putih, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Ambon optimistis tetap dapat mencetak kinerja pendapatan optimal.

GM PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Burhan Zahim mengatakan, tahun ini cabang Ambon membidik target laba Rp15,6 miliar atau naik Rp700 juta dibandingkan realisasi pendapatan tahun 2015 sebesar Rp14,9 miliar. "Kami yakin target laba tahun ini tetap tercapai, walau potensi pendapatan dari lintasan Poka-Galala sudah hilang. Kami telah berkomitmen untuk tetap berkontribusi kinerja yang positif bagi perusahaan," kata Burhan, Kamis (12/5).

Tidak hanya itu, lanjut Burhan, Cabang Ambon bahkan juga menargetkan meraih predikat Cabang Kelas A tahun depan, dengan indikator dapat mempertahankan perolehan laba diatas Rp10 miliar selama dua tahun berturut-turut.

Dijelaskan dia, untuk mencapai target laba tersebut, cabang Ambon telah berkomitmen meningkatkan kualitas pelayanan penyeberangan pada dua lintasan komersial lainnya, yakni Galala-Namlea dengan waktu tempuh 8 jam yang dilayani KMP Wayangan dan KMP Temi, dan Hunimua-Waipirit dengan waktu tempuh 1 jam yang dilayani KMP Rokatenda, KMP Terubuk dan KMP Inelica.

Menurut Burhan, dua lintasan ini sekarang menjadi tulang punggung, karena itu kami tingkatkan layanan di kapal dengan penyediaan ruang ekonomi dan bisnis yang memberikan kenyamanan lebih bagi pengguna jasa. Kami sediakan tatami (tempat tidur) bagi penumpang, maupun ruang santai di dek atas kapal bagi pengemudi truk yang biasanya tidur di kolong kendaraannya," ujarnya.

"Dengan adanya peningkatan layanan di atas kapal, pengguna jasa merespon positif karena jauh lebih nyaman di perjalanan. Dengan tarif yang naik sedikit dari Rp78.000 menjadi Rp122.000 per orang, penumpang justru mensyukuri adanya peningkatan layanan ini," katanya.

Sekretaris Perusahaan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), Christine Hutabarat menambahkan, inovasi sangat penting dilakukan di Cabang Ambon, mengingat persaingan jasa penyeberangan oleh kapal-kapal cepat swasta maupun pemda semakin ketat. Ditambah lagi, semakin banyak pilihan moda transportasi lainnya yang lebih modern dan cepat.

"Upaya peningkatan layanan dengan memasang tatami bagi penumpang di atas kapal inilah yang juga mengantarkan Cabang Ambon berhasil menjadi Juara 1 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik dari total 29 cabang di Tanah Air yang digelar dalam rangka memeriahkan HUT PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) ke 43 tahun ini," ujar Christine.

Namun, Christine mengakui, masih banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan untuk memberikan pelayanan jasa penyeberangan lebih optimal, khususnya pelanggan ASDP. Tahun ini, Cabang Ambon menganggarkan investasi sekitar Rp10 miliar, yakni Rp3,9 miliar untuk pelabuhan, dan Rp5,9 miliar untuk kapal.