:
Oleh Tri Antoro, Jumat, 8 April 2016 | 19:04 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 179
Jakarta, InfoPublik - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyatakan alokasi penghematan tahun 2016 pada instansi yang dipimpinnya sebesar Rp 8,4 triliun.
Penghematan itu, lanjut dia, sesuai arahan Presiden Joko Widodo pada pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) tahun 2016 yang menekankan soal efisiensi, baik yang berkaitan dengan belanja operasional maupun belanja bukan prioritas. “Arahannya beliau (Red-Presiden) adalah penghematan. Potensi penghematan dari sisa lelang kemudian kegiatan-kegiatan belanja barang, belanja modal yang tidak prioritas kemudian program-program yang bersayap. PUPR sendiri dialokasikan penghematan Rp 8,4 triliun, secara persentase termasuk kecil, karena K/L lain ada yang sampai 20 persen,” tutur Basuki, Jumat (8/4).
Hingga saat ini dirinya mengklaim mempunyai sisa sebanyak Rp 2,8 triliun dan program yang dulu diblokir oleh instansinya sebesar Rp 650 miliar. “Tinggal cari lagi sekitar Rp 5 triliun untuk program-program yang masih bisa ditunda,” tutur Basuki.
Program-program yang dimaksud seperti anggaran perjalanan dinas, rapat-rapat, rehabilitasi kantor dan pembelian kendaraan untuk proyek, jadi untuk program-program prioritas pemerintah tidak akan terdampak.
Selain penghematan, APBNP Kementerian PUPR juga akan mendapat tambahan Rp 2,5 triliun yang dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur ASEAN Games.
Sedangkan untuk kekurangan anggaran pembebasan lahan jalan tolsebesar Rp 16 triliun di tahun 2016, Menteri Basuki mengatakan akan menggunakan pendekatan melalui Badan Layanan Umum (BLU) Land Bank yang artinya menggunakan anggaran Bendahara Umum Negara (BUN) yang dapat digunakan setelah APBNP disahkan.