:
Oleh Putri, Kamis, 7 April 2016 | 01:05 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 292
Jakarta, InfoPublik - Kementerian Koperasi UKM mendorong keterlibatan koperasi untuk mengelola dan mengembangkan destinasi pariwisata. Kemenkop UKM juga menjadikan pemberdayaan masyarakat berbasis pariwisata sebagai program unggulan.
Deputi Produksi dan Pemasaran Kemenkop UKM I Wayan Dipta mengatakan tujuannya untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pemberdayaan pariwisata berbasis komunitas sehingga menyejahterakan anggota koperasi dan masyarakat sekitar objek wisata. Juga akan memberikan fasilitas dan bantuan yang bersifat stimulan sebagai modal koperasi.
"Selain itu, dengan serius kami akan mengembangkan model desa wisata yang dikelola koperasi. Berbagai usaha dijalankan di masing-masing daerah antara lain, penataan homestay, kapal wisata, penataan UKM sekitar objek wisata," kata I Wayan Dipta di Jakarta, Rabu (6/4).
Menurut data dari Badan Pusat Statistik, kunjungan wisatawan mancanegara sepanjang tahun 2015 mencapai 10,41 juta kunjungan atau melampaui target yang sebesar 10 juta kunjungan. Tahun 2016, Kementerian Pariwisata menargetkan jumlah kunjungan sebanyak 12 juta untuk wisman dan 260 juta untuk wisatawan lokal.
Berdasarkan hitungan kasar, lanjut Wayan, tager jumlah wisman 2016 diprediksi menyumbang devisa sebesar Rp172 triliun. Sedangkan untuk wisatawan lokal jumlah pendapatan yang akan dihasilkan mencapai Rp223 triliun.
Namun, Wayan menyayangkan pengelolaan bisnis pariwisata Tanah Air lebih didominasi oleh swasta yang kurang menyentuh kesejahteraan masyarakat sekitar. "Akan tetapi ada juga koperasi yang mengelola bisnis pariwisata namun sebagai pemain minoritas," jelasnya.
Ada delapan desa wisata yang mendapatkan pembinaan dari Kemenkop UKM yakni Kabupaten Samosir (Sumatera Utara), Desa Sesaot dan Desa Banyumulek (NTB), Taman Laut 17 Pulai Kabupaten Ngada dan Pulau Komodo Kabupaten Manggarai Barat (NTT), Kampung Mempura (Riau), Danau Lut Tawar (Aceh Tengah), dan Candi Borobudur (Magelang).