Industri Mebel Beruntung Memiliki Presiden Jokowi

:


Oleh R.M. Goenawan, Jumat, 11 Maret 2016 | 13:32 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 833


Jakarta, InfoPublik - Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla (JK) menegaskan pemerintah selalu mendukung perkembangan industri furniture atau mebel di Tanah Air. Apalagi Indonesia memiliki Presiden yang paham sekali mengenai industri ini.

"Kalau ada industri yang paling diketahui atau dihayati oleh pemerintah ialah furniture ini, karena saya kira tidak ada Presiden yang mengerti selain Presiden Jokowi (Joko Widodo). Kalau tadi minta perhatian, jangan minta perhatian karena sudah mendalami Pak Jokowi," kata Wapres saat membuka Indonesia Internasional Furniture Expo (IFEX) 2016 di Jakarta International (JI) Expo, Kemayoran, Jakarta, Jumat (11/3).

Wapres  mengatakan pemerintah meminta para pengusaha mebel lebih inovatif melalui peningkatan teknologi. Mereka harus mempertimbangkan tiga hal untuk meningkatkan daya saing dengan negara lain, terutama Vietnam yakni harga, fungsi dan keindahan serta kenyamanan. "Di sini dibutuhkan teknologi yang baik, tentu dibutuhkan bahan yang kuat. Dulu (kayu) jati karena orang mau awet. Sekarang sudah (bahan) yang ringan-ringan karena orang 10 tahun mau ganti furnitur," ujarnya.

Wapres enjelaskan, industri furnitur menciptakan banyak lapangan kerja, meningkatkan kreativitas anak bangsa dan menyumbang pemasukan devisa meski masih perlu ditingkatkan.

Menurutnya, sejumlah langkah sudah dan akan dilakukan pemerintah guna mendukung pertumbuhan ekonomi, termasuk sektor industri di antaranya, penetapan formulasi kenaikan gaji buruh yang dihitung berdasarkan laju inflasi dan Gross Domestik Product (GDP). Langkah ini diharapkan mampu mengurangi intensitas buruh berunjuk rasa. "Tahun depan, mudah-mudahan bunga (kredit) kita sudah turun. Semua harus single digit," ujarnya.

Lebih lanjut, Wapres mengapresiasi industri furnitur yang penjualannya terus meningkat meski ekonomi dunia mengalami pelambatan. "Saya tentu mengapresiasi upaya untuk meningkatkan penjualan dari pada sektor ini (furnitur)," ujarnya.

Ketua Umum Asosiasi Mebel Kayu dan Rotan Indonesia (AMKRI) Rudi Halim dalam sambutannya meminta agar pemerintah menciptakan iklim usaha yang kondusif bagi para pengusaha mebel mengingat, penjualan furnitur dari Indonesia masih kalah dengan Vietnam.

"Kami meminta dukungan pemerintah khususnya pak JK yang pengusaha melalui penciptaan iklim usaha yang kondusif, penurunan suku bunga, menghapus regulasi yang menghambat dan diganti kebijakan yang mendukung industri mebel, serta menghapus penyelendupan," katanya.