:
Oleh Baheramsyah, Minggu, 31 Januari 2016 | 21:34 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 339
Jakarta, InfoPublik - Awal tahun 2016 harga sejumlah bahan pokok merangkak naik sekitar 20 hingga 40 persen di pasaran. Ada banyak faktor yang menyebabkan kenaikan tersebut seperti mundurnya masa tanam.
Kenaikan juga dipengaruhi oleh manajemen stok yang tidak efisien dan tata niaga yang tidak seimbang di rantai distribusi.
"Sejak awal tahun 2016 harga berbagai bahan pokok secara konsisten mengalami kenaikan dan merata terjadi di banyak sentra pasar tradisional. Kondisi ini membuat persediaan bahan pokok terbatas," ungkap Anggota Komisi IV DPR RI Rofi Munawar di Jakarta, Minggu (31/1).
Tercatat, berdasarkan tinjauan langsung di beberapa pasar tradisional menunjukan harga telor dan daging naik tajam. Seperti, di Pasar Kelapa Dua Tangerang, harga daging dari Rp 110.000 per Kg di awal tahun naik menjadi Rp 140.000 per Kg, telur ayam Rp dari 21.000 jadi Rp 24.000 per Kg hingga Rp 27.000 per Kg.
Sayuran seperti kentang dari harga Rp 10.000 jadi Rp 15.000 per Kg. Bahkan di Pasar Caringin Kabupaten Bogor, harga telur ayam mencapai titik tertinggi Rp 27.000 per Kg - Rp 30.000 per Kg dan daging Ayam Rp 40.000 per Kg.
Rofi yang juga Wakil Ketua Fraksi PKS DPR RI bidang Industri dan Pembangunan menambahkan, upaya memenuhi kebutuhan pangan nasional seharusnya diperkuat dari sektor hulu hingga hilir secara terpadu.
Menurutnya, impor jangan lagi menjadi kebijakan kunci dalam memenuhi kebutuhan pangan nasional, sebab impor hanyalah pelengkap saja.