:
Oleh Baheramsyah, Sabtu, 30 Januari 2016 | 19:21 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 406
Jakarta, InfoPublik - Indonesia terancam mengalami kelangkaan bahan pangan. Menghadapi ini, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (DPDTT) Marwan Jafar akan membantu mengatasi hal tersebut melalui desa.
"Pertanian dan perkebunan itu kan datangnya dari desa. Akan kami maksimalkan pertanian di desa dengan memanfaatkan dana desa," ujar Marwan pada Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) Perhimpunan Sarjana Pertanian Indonesia (PSPI) di Balai Kartini Jakarta, Sabtu (30/1).
Menurut Marwan, Produksi bahan pangan lokal saat ini belum mampu memenuhi kebutuhan lokal. Terbukti, hingga Agustus 2015, Indonesia telah mengimpor beras sebanyak 35.818 ton. Bahan pangan ini datang dari berbagai negara tertangga seperti vietnam, Myanmar, Thailand dan sebagainya.
"Melalui dana desa, kami akan mengembangkan pertanian di desa-desa dengan melakukan pembagungan irigasi misalnya. Banyak hal yang bisa kita lakukan," ujar Marwan.
Karena itu Marwan mengajak PSPI turut membantu mengembangkan dan memertahankan pertanian di Indonesia. Bahkan ia mengatakan, akan melakukan nota kesepahaman, untuk saling bersinergi membangun pertanian di desa.
"Kita bisa saling berkolaborasi, bahkan saya harap kontribusi para sarjana pertanian ini dapat memberikan inovasi dan kreatifitas baru untuk pertanian Indonesia," ujarnya.
Marwan berharap, dengan mengembangkan potensi pertanian di desa-desa tersebut, Indonesia akan terhindar dari kelangkaan bahan pangan dan terbebas dari impor.
"Indonesia watak dasarnya adalah pertanian. Meskipun Indonesia akan menjadi poros maritim dunia, namun pertanian dan perkebunan tidak boleh dilupakan. Ini harus terus dikembangkan," ujar Marwan