:
Oleh Amrln, Jumat, 29 Januari 2016 | 10:25 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 234
Jakarta, InfoPublik - Wakil Presiden Asian Development Bank/Bank Pembangunan Asia (ADB) Bambang Susantono mengatakan pembenahan infrastruktur di wilayah perkotaan sangat penting karena sekitar 50 persen masyarakat Indonesia tinggal di wilayah perkotaan.
"Banyak sekali di Indonesia, desa yang sudah tidak bernuansa desa lagi. Saat ini, wilayah perkotaan diyakini telah menyumbang 70 hingga 80 persen PDB suatu negara. Sehingga ada tantangan luar bisa dalam pemenuhan kebutuhan dasar," kata Bambang dalam Seminar Financing Smart City Development di Jakarta, Kamis (28/1).
Menurutnya, ADB memperkirakan, pada 2030, sekitar dua per tiga penduduk Indonesia akan tinggal di wilayah perkotaan. Sehingga dibutuhkan perhatian khusus dalam pemenuhan infrastruktur dasar seperti listrik, air bersih, sanitasi, transportasi, serta telekomunikasi.
Pada kesempatan yang sama, Direktur ADB untuk Indonesia Steven Tabor mengatakan bahwa pihaknya menyiapkan dana pinjaman hingga dua miliar dolar AS per tahun, untuk mendukung pembiayaan pembangunan infrastruktur perkotaan di Indonesia.
"Pinjaman tersebut bisa dimanfaatkan untuk pembiayaan berbagai proyek, seperti kelistrikan, sanitasi, serta air bersih, yang selama ini menjadi faktor utama dalam pengembangan wilayah perkotaan," kata Tabor.
Menurutnya, pinjaman dari ADB juga bisa digunakan untuk perbaikan mutu pendidikan, deregulasi investasi, dan berbagai proyek teknis lainnya yang dijalankan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
"Pinjaman yang diberikan masih kecil dibandingkan kebutuhan pembiayaan infrastruktur Indonesia. Karena itu, peran BUMN dan swasta sangat penting, agar pembangunan infrastruktur benar-benar terwujud sepenuhnya," ujarnya.