:
Oleh Amrln, Senin, 25 Januari 2016 | 13:51 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 134
Jakarta, InfoPublik - Penyaluran kredit PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) pada tahun 2015 mengalami pertumbuhan 17,5% menjadi Rp 326,1 triliun, dibandingkan tahun 2014 sebesar Rp 277,6 triliun.
Direktur Utama BNI Achmad Baiquni dalam paparan kinerja BNI tahun 2015 di Jakarta, Senin (25/1), mengatakan peningkatan kredit tersebut didukung oleh pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 18.0% dari Rp 313,9 triliun (2014) menjadi Rp 370,4 triliun dan perkuatan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) menjadi 19,5% daripada tahun sebelumnya 16,2%.
"Dengan demikian, aset perseroan di tahun 2015 tumbuh hingga 22,1% menjadi Rp 508,6 triliun dibandingkan tahun 2014 sebesar Rp 416,6 triliun," katanya.
Dijelaskannya, penyaluran kredit BNI pada tahun 2015 mengalami pertumbuhan di berbagai segmen, baik bussines banking (Korporasi, BUMN, Usaha Menengah dan Kecil) maupun konsumer.
Kredit ke segmen bussines banking berhasil tumbuh 15.3% menjadi Rp 231,1 triliun, dibandingkan tahun 2014 sebesar Rp 200,4 triliun. Komposisi pinjaman tersebut meliputi Usaha Menengah dan Kecil (28,6%), Korporasi (24,6%), BUMN (17,7%) dan pembiayaan anak perusahaan dan cabang luar negeri (11,5%).
"Peningkatan kredit terbesar selama tahun 2015 salah satunya disalurkan ke BUMN dimana hal ini menjadi komitmen perseroan untuk mendukung proyek-proyek prioritas pemerintah, terutama di sektor infrastruktur seperti jalan tol, konstruksi, kelistrikan dan migas," ujarnya.
Di segmen konsumer, lanjut Achmad, BNI berhasil menjaga momentum pertumbuhan kredit sebesar 10,6% menjadi Rp 57,5 triliun dibandingkan tahun 2014 sebesar Rp 52,0 triliun.
Kredit kepemilikan rumah melalui BNI Griya memberikan kontribusi terbesar yaitu 60,2%, diikuti oleh Kartu Kredit 17%, Kredit Konsumer lainnya 15,8% dan Flexi 6,8%. Segmen kartu kredit BNI masih menjadi market leader dengan total kepemilikan kartu sebanyak 1,7 juta.
"Adapun, tingkat Non Performing Loan (NPL) Gross di level 2,7% dan NPL Nett 0,9%. Sejalan dengan kebijakan BNI yang konservatif dan proaktif Coverage Rasio Kredit dijaga di level 140,4%. Sebagai bagian dari langkah manajemen dalam pengelolaan risiko, pada tahun 2015 pencadangan kredit BNI naik 101.4% atau senilai Rp 7.3 triliun," katanya.