:
Oleh Yudi Rahmat, Rabu, 20 Januari 2016 | 11:00 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 405
Jakarta, InfoPublik - Guna mencetak lebih banyak technopreneurs muda di bidang konten dan aplikasi, Pusat Inovasi Kominfo - Huawei (PIKH) mulai membuka pelatihan E-commerce bagi 100 orang dengan dua gelombang yaitu pada 19 Januari - 2 Februari 2016 dan 15 - 26 Februari 2016.
"Sebanyak 1.270 orang mendaftar untuk mengikuti pelatihan berdurasi dua pekan ini. Mereka adalah para pemilik atau pengelola toko online yang berjualan melalui akun di sosial media dan blog. Proses seleksi dilakukan dengan melihat ide bisnis," kata CEO Huawei Indonesia, Sheng Kai di Jakarta, Selasa (19/1).
Menurutnnya Huawei secara terpisah juga menyiapkan Pusat Solusi TIK bernama Costumer Solution Innovation and Integration Experience Center (CSIC) untuk memberikan inspirasi teknologi dimana para pengunjung dapat merasakan berbagai pengalaman di bidang TIK dan melihat langsung bagaimana teknologi bisa diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Hal ini juga diharapkan bisa memberi ide bagi peserta pelatihan maupun pengunjung lainnya untuk melahirkan inovasi baru di bidang TIK.

Selain itu, lanjut dia, Pusat Inovasi Kominfo - Huawei juga menggandeng para ahli dibidangnya untuk mendorong setiap calon technopreneurs dengan memberikan motivasi melalui testimoni orang-orang yang berhasil.
"Disamping mengajarkan teori, juga mengajarkan aturan di bidang HAKI agar mereka memahami pentingnya melindungi merek dan produk yang telah diciptakan, hingga kelas regulasi dan etika bisnis," ungkapnya.
Dia menjelaskan, Pusat Inovasi ini memiliki empat materi edukasi untuk membentuk para calon technopreneurs dengan modul yang telah disesuaikan dengan SKKNI. Empat silabus tersebut adalah E-Commerce, Mobile Application, Networking dan Virtual Reality.
Setiap pelatihan berdurasi dua pekan kecuali Virtual Reality yang akan berlangsung selama tiga pekan.

Melalui pelatihan ini, peserta diharapkan dapat mempelajari berbagai hal seperti pembuatan program (programming) e-commerce, HAKI terkait produk yang akan dipasarkan, serta dukungan inkubasi untuk mengembangkan platform.