Pertama Kali, Sebanyak 500.000 Dosis Vaksin Janssen Tiba di Indonesia

:


Oleh lsma, Sabtu, 11 September 2021 | 12:13 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 486


Tangerang, InfoPublik - Indonesia, untuk pertama kalinya, menerima kedatangan 500.000 dosis vaksin COVID-19 merk Janssen yang siap pakai. Vaksin ini didapatkan melalui jalur bilateral dengan Pemerintah Belanda.

Vaksin Janssen diangkut menggunakan maskapai Singapore Airlines dengan nomor penerbangan SQ956 dan tiba di Bandara Soekarno Hatta pada Sabtu (11/09/2021) pukul 10:20 WIB.

Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengatakan kedatangan vaksin ini merupakan bentuk dukungan kerja sama dengan Pemerintah Belanda yang ketiga kalinya.

Sebelumnya Indonesia telah menerima 657.000 dosis vaksin AstraZeneca dari Belanda sebagai bagian komitmen doses sharing sebesar 3.000.000 dosis .

"Pemerintah Indonesia menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada pemerintah Belanda atas solidaritas dan persahabatannya," kata Menlu dalam Konferensi Pers Kedatangan Vaksin Tahap 56 dan 57 pada Sabtu (11/09/2021).

Menlu memaparkan, jumlah kasus global telah melewati 223 juta dan angka kematian lebih dari 4,6 juta. Terkini, WHO mencatat bahwa update dari WHO jumlah kasus baru relatif stabil dalam satu bulan terakhir. Tren penurunan terjadi di tiga kawasan WHO pada satu minggu terakhir. Antara lain, Afrika, Asia Tenggara dan Mediterania Timur. Sebaliknya, tren kenaikan terjadi di kawasan Amerika.

"Alhamdulillah, Indonesia merupakan salah satu negara yang terus mengalami tren penurunan. Di dalam beberapa hari terakhir positif rate nasional berhasil turun dibawah angka 5% yang merupakan ambang batas WHO, dimana pada saat bulan Juli 2021 yang lalu saat kita mengalami kasus yang sangat banyak sekali, positif rate Indonesia melampaui 31%," ujar Menlu.

Menlu mengungkapkan, Dirjen WHO telah sempat mengatakan bahwa pada negara dengan tingkat vaksinasi yang tinggi terjadi putusnya hubungan antara kenaikan kasus dengan tingkat kematian. Artinya, meskipun terjadi lonjakan kasus , namun tidak diikuti dengan kenaikan rawat inap dan juga kematian.

"Ini membuktikan bahwa vaksin bekerja, vaccine work," tegas Menlu.

Menurut Menlu, masih banyak tantangan yang harus kita lalui sebelum peperangan ini dapat kita menangkan. Mesin diplomasi Indonesia akan terus bergerak dengan kecepatan penuh untuk memenuhi kebutuhan vaksin nasional dan menyuarakan akses yang adil terhadap vaksin untuk semua negara.

"Dukungan semua rakyat Indonesia dengan melakukan vaksinasi dan disiplin protokol kesehatan sangat diperlukan. Ayo valsinasi, dan kita jalankan protokol kesehatan. Insya Allah dengan ikhtiar kita semua, dengan kerja keras bersama, dengan kedisiplinan kita bersama, kita dapat keluar dari pandemi ini," pungkas Menlu.

Pada kesempatan yang sama, Duta Besar Kerajaan Belanda untuk Indonesia Lambert Grijns mengatakan bahwa Kerajaan Belanda sangat senang dengan kedatangan gelombang pertama vaksin Janssen ke Indonesia.

"Ini adalah vaksin gelombang ke-3 yang disumbangkan oleh pemerintah Belanda untuk Indonesia. Pengiriman ini terdiri dari 500.000 dosis vaksin Janssen," kata Grijns.

Grijns mengungkapkan, akan ada lebih banyak pengiriman vaksin dalam minggu-minggu mendatang. Sehingga total vaksin yang disumbangkan Pemerintah Belanda menjadi setidaknya 3.000.000 dosis.

Menurut Grijns, vaksin Janssen hanya membutuhkan satu kali suntikan. Ini membuatnya menjadi vaksin yang efektif untuk menjangkau orang-orang di daerah terpencil menerima vaksin hanya perlu melakukan satu kali perjalanan.

"Pemerintah Belanda sangat senang dapat mendukung Indonesia dalam upaya untuk vaksinasi sebanyak dan secepat mungkin warga negaranya dengan sumbangan vaksin yang diberikan. Selain vaksin, pemerintah Belanda juga menyumbangkan alat pelindung diri. Sebuah kapal berisi APD telah meninggalkan Pelabuhan Rotterdam minggu lalu dan akan tiba di Jakarta dalam beberapa minggu. Kami berharap donasi yang kami berikan dapat membantu rakyat Indonesia. Indonesia memiliki tempat berarti di hati kami, terima kasih," tutur Grijns.

Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono mengatakan hari ini Indonesia kedatangan dua vaksin sekaligus, tahap 56 dan 57, yaitu vaksin Janssen yang merupakan bantuan dari pemerintah Belanda melalui skema bilateral dan vaksin Sinovac melalui COVAX Facility.

Menurut Wamenkes, bulan ini untuk pertama kalinya Indonesia menerima vaksin Janssen dalam bentuk vaksin jadi sebanyak 500.000 dosis. "Atas nama pemerintah Indonesia, kami mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan oleh pemerintah Belanda," ujar Wamenkes.

Ditambahkannya, hari ini juga Indonesia kembali menerima kedatangan vaksin Sinovac dalam bentuk jadi dengan jumlah lebih dari dua juta dosis.

"Jika dihitung dari kedatangan pertama di Desember 2020 hingga tahap ke 56 dan 57 hari ini, Indonesia sudah memiliki total lebih dari 232 juta dosis vaksin. Baik dalam bentuk bahan baku maupun vaksin jadi," kata Wamenkes.

Menurut Wamenkes, vaksin Janssen telah memiliki izin penggunaan darurat dari Badan POM pada tanggal 7 Septemner 2021. Vaksin Janssen akan dipakai untuk masyarakat umum yang berusia 18 tahun ke atas dengan dosis tunggal sebanyak 0,5 ML. Pada tahap awal, vaksin Janssen akan didistribusikan ke daerah aglomerasi.

Dengan kedatangan dua tahap vaksin ini, Pemerintah optimis dapat mempercepat laju vaksinasi dan harapannya bulan ini Indonesia dapat mencapai 2 juta dosis vaksin per hari. Hingga 10 September 2021, lanjut Wamenkes, telah disuntikkan lebih dari 112 juta dosis vaksin COVID-19.

Wamenkes menegaskan, meskipun jumlah kasus aktif dan angka kematian menurun, Pemerintah tetap mengimbau masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan. Jangan sampai lonjakan kasus kembali terjadi.

Kebijakan PPKM yang saat ini masih berlangsung bertujuan agar jangan sampai Indonesia kembali mengalami lonjakan kasus. Untuk itu kita harus mematuhi kebijakan yang sudah dikeluarkan pemerintah. karena bertujuan untuk kebaikan kita bersama. Selain mematuhi protokol kesehatan, jangan lupa juga untuk mengikuti program vaksinasi nasional.

"Tidak usah pilih-pilih vaksin, vaksin terbaik adalah vaksin yang tersedia saat ini. Jika kita menunda vaksinasi, kita akan terpapar virus duluan dan dampaknya akan lebih parah. Puluhan ribu anak kehilangan orang tua mereka karena COVID-19. Kami juga mengimbau pemerintah daerah untuk mencari terobosan-terobosan baru agar mendorong percepatan perkembangan vaksinasi bagi kelompok masyarakat terutama lansia dan dengan masyarakat dengan penyakit penyerta," ujar Wamenkes.

Menurut Wamenkes, jumlah penduduk lanjut usia yang sudah di vaksinasi masih jauh tertinggal dari kelompok masyarakat lain. Ini tentunya membutuhkan dukungan dari seluruh elemen masyarakat agar siapapun tidak boleh tertinggal dalam program vaksinasi nasional.

"Sekali lagi, jangan ragu untuk divaksinasi dan tetap menjalankan disiplin protokol kesehatan. Insa Allah denga ikhtiar bersama dari segenap pihak, kita dapat melewati pandemi ini," pungkas Wamenkes. (Foto: Amiri Yandi/InfoPublik).