Isu Palestina Tak Dapat Diselesaikan Hanya Satu Negara

:


Oleh Yudi Rahmat, Senin, 7 Maret 2016 | 11:16 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 415


Jakarta, InfoPublik - Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno L.P. Marsudi mengatakan isu Palestina tidak dapat diselesaikan hanya oleh satu negara.

Inilah yang mendasari diwujudkannya KTT Luar Biasa OKI guna menghasilkan resolusi bersama yang menegaskan kembali posisi prinsip dan komitmen OKI untuk mendukung Palestina dan Al-Quds Al-Sharif.

“Indonesia juga menggagas agar pertemuan ini dapat menghasilkan Deklarasi Jakarta yang memuat langkah-langkah konkret yang akan dilakukan bagi Palestina dan Al-Quds Al-Sharif,” kata Menteri Retno saat membuka dan memimpin pertemuan luar biasa tingkat menteri Organisasi Kerja sama Islam untuk Palestina dan Al-Quds Al-Sharif di Jakarta, Minggu (6/3).

Menurut Menteri Retno, Pertemuan Tingkat Menteri OKI, Minggu (6/3), adalah untuk memperkuat outcome dokumen yang akan dibahas para kepala negara Senin (7/3) besok. Selain itu pertemuan Luar Biasa OKI ini adalah bagian dari peran aktif Indonesia di dunia internasional sebagai pilar ke-empat prioritas politik luar negeri Indonesia.

Pada pidato pembukaan PTM OKI, Menlu RI menegaskan kembali pentingnya KTT LB OKI. “Semakin lama kita menunggu, semakin terkubur hak-hak dasar dan kebebasan masyarakat Palestina,” tegas Menlu RI.

Menlu RI juga menyampaikan komitmen Indonesia untuk menyumbangkan bantuan total 1,5 juta dolar AS setiap tahunnya dalam beberapa tahun ke depan untuk membantu rakyat Palestina. Sebelumnya, Indonesia juga telah menyumbangkan 1 juta dolar AS untuk Palestina melalui UN Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (UNOCHA) Indonesia dan menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa OKI untuk Palestina dan Al Quds Al Sharif pada 7 Maret 2016.

Pertemuan ini dihadiri oleh 605 delegasi dari 57 negara dan dua organisasi internasional serta akan diliput oleh lebih dari 600 wartawan.