Punya Tujuan Konkret, AIS Forum Melengkapi Keberadaan Organisasi Internasional

: Deputi Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Kemenko Marves) Odo Manuhutu saat menghadiri kegiatan media gathering di Nusa Dua, Bali, Minggu (8/10/2023) malam/Foto: InfoPublik/Amiri Yandi


Oleh lsma, Senin, 9 Oktober 2023 | 18:36 WIB - Redaktur: Untung S - 71


Badung, InfoPublik - Kehadiran Archipelagic and Island States (AIS) Forum atau Forum Negara-Negara Pulau dan Kepulauan bakal melengkapi organisasi-organisasi internasional besar yang sudah ada seperti ASEAN, Uni Eropa, G20, dan lainnya.

AIS Forum bukan sebuah forum dengan tujuan abstrak, tapi memiliki tujuan konkret layaknya ASEAN. Oleh karena itu, pada saat AIS Forum ini dicetuskan oleh Indonesia tujuannya adalah bagaimana merangkul negara-negara pulau dan kepulauan dalam sebuah kerangka kerja sama yang konkret.

Demikian disampaikan Deputi Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Kemenko Marves) Odo Manuhutu saat menghadiri kegiatan media gathering di Nusa Dua, Bali, Minggu (8/10/2023) malam.

Odo menegaskan, AIS Forum tidak ingin berkompetisi dengan EU, berkompetisi dengan ASEAN, berkompetisi dengan PBB, tetapi justru kita berupaya bagaimana AIS Forum bisa melengkapi forum-forum ataupun organisasi besar di dunia.

Selain itu, lanjut Odo, dampak dari AIS Forum akan dirasakan bukan dalam jangka pendek, satu, dua, atau lima tahun ke depan. Akan tetapi dampak AIS Forum ini bersifat jangka panjang, jadi akan terasa dampaknya bagi Indonesia maupun dunia setelah 10-15 tahun ke depan.

"Jadi view-nya adalah 10-15 tahun, karena dalam bernegara dan berbangsa apa yang dilakukan kabinet sekarang adalah membangun fondasinya dan manfaatnya bagi indonesia adalah kita menunjukkan ke dunia internasional bahwa salah satu amanat di pembukaan UUD 1945 adalah bagaimana berkontribusi pada perdamaian dan keamanan dunia. Kita memang sudah mengembangkan ASEAN, saatnya sekarang Indonesia mengembangkan ide-ide baru, salah satunya AIS Forum yang sangat fokus pada isu-isu non politik," ujar Odo.

Menurut Odo, banyak negara-negara berkembang, terutama negara-negara di kawasan Pasifik merasa bahwa AIS Forum ini adalah kerja sama yang konkret bukan hanya forum yang abstrak, tapi konkret bisa dilaksanakan.

"Kita semua berharap, 20 tahun yang akan datang AIS Forum akan menjadi sebuah organisasi yang solid dan konkret, dan tidak menggurui. Kuncinya adalah tidak menggurui. Beberapa organisasi internasional banyak yang bubar, salah satunya karena menggurui. Kita semua teman dan masing-masing memiliki kelemahan, jadi marilah kita bekerja sama," kata Odo. (Ismadi/Elvira Inda Sari)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Untung S
  • Kamis, 12 Oktober 2023 | 09:47 WIB
Indonesia Ajak Negara AIS Perkuat Pariwisata Berkelanjutan
  • Oleh Wahyu Sudoyo
  • Kamis, 12 Oktober 2023 | 19:07 WIB
Pengamanan Siber KTT AIS Forum 2023 Berjalan Lancar
  • Oleh Untung S
  • Rabu, 11 Oktober 2023 | 15:48 WIB
Indonesia Suguhkan ‘Cultural Experience’ dalam KTT AIS Forum
  • Oleh Tri Antoro
  • Rabu, 11 Oktober 2023 | 16:42 WIB
Desain Nuansa Lautan di KTT AIS Forum
  • Oleh Tri Antoro
  • Rabu, 11 Oktober 2023 | 16:22 WIB
Presiden Jokowi Membuka KTT AIS Forum yang Pertama 
  • Oleh Tri Antoro
  • Rabu, 11 Oktober 2023 | 16:20 WIB
Tiga Pesan Presiden RI di KTT AIS Forum