- Oleh Wahyu Sudoyo
- Jumat, 22 November 2024 | 21:05 WIB
: Sedangkan, organisasi internasional yang akan hadir antara lain Pasific Island Forum (PIF) dan Melanesian Spearhead Group.
Oleh Tri Antoro, Senin, 9 Oktober 2023 | 18:19 WIB - Redaktur: Untung S - 47
Bali, InfoPublik - Sebanyak 21 pimpinan negara-negara pulau dan kepulauan serta organisasi internasional dijadwalkan akan tiba di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Senin (9/10/2023) untuk menghadiri perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Archipelagic and Island State (AIS) Forum 2023 pada 10--11 Oktober 2023 di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Provinsi Bali.
Berdasarkan daftar kedatangan dan keberangkatan KTT AIS Forum 2023 yang diterima Tim Komunikasi dan Media KTT AIS Forum 2023, waktu kedatangan dimulai pukul 10.10 WITA hingga 23.55 WITA.
Secara spesifik, terdapat 19 pimpinan negara kepulauan yang dimaksud antara lain Bahrain, Marshall Island, Tuvalu, Niue, Maldives, Malta, Saint Lucia, Jepang, United Kingdom, Irlandia, New Zealand, Philipina, Cyprus, Fiji, Cabo Verde, Madagaskar, Mikronesia, Suriname, dan Samoa.
Sedangkan, organisasi internasional yang akan hadir antara lain Pasific Island Forum (PIF) dan Melanesian Spearhead Group.
Para pimpinan negara pulau dan kepulauan serta organisasi internasional itu disambut secara hangat secara langsung oleh pejabat teras dari instansi pemerintah Indonesia, sejak ketibaannya di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali.
Seluruh tamu negara yang hadir itu pun disambut secara kenegaraan oleh Pasukan Cordon dari Polisi Militer di bawah koordinasi Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).
Pasukan Cordon beranggotakan prajurit-prajurit militer dari TNI Angkatan Darat terbaik yang bertugas sebagai pengawal protokoler kenegaraan. Tugas Pasukan Cordon adalah memberikan penghormatan militer kepada tamu negara yang hadir, seperti memberikan sambutan dengan senjata, membuka pintu mobil tamu negara, dan mengawal tamu negara dari pintu masuk hingga ke tempat duduknya.
Para tamu juga disambut secara adat, yakni lewat suguhan Tari Pendet yang merupakan tarian penyambutan khas Bali. Tari itu, biasanya tampil dalam berbagai upacara keagamaan dan upacara adat di Bali, terutama sebagai tarian penyambutan atau tarian persembahan kepada dewa-dewa.
Tari Pendet adalah bagian yang sangat penting dari warisan budaya Bali, dan penampilannya sering menjadi momen yang sangat sakral dan indah dalam berbagai upacara keagamaan dan budaya di pulau tersebut. (Toro/Elvira Inda Sari)