- Oleh Fatkhurrohim
- Sabtu, 12 Oktober 2024 | 06:33 WIB
: Kepala Sekretariat AIS Forum 2023 saat menggelar AIS Startup Blue Business Summit untuk mendorong inovasi, kolaborasi, dan peluang memajukan sektor ekonomi biru/Foto: Istimewa/Tim Komunikasi Media KTT AIS Forum
Oleh Baheramsyah, Sabtu, 7 Oktober 2023 | 17:54 WIB - Redaktur: Untung S - 77
Jakarta, InfoPublik - Archipelagic and Island States (AIS) Forum menggelar AIS Startup Blue Business Summit untuk mendorong inovasi, kolaborasi, dan peluang memajukan sektor ekonomi biru. Kegiatan ini sebagai salah satu side event dari Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) AIS Forum yang digelar pada 10-11 Oktober 2023.
Rangkaian AIS Startup Blue Business Summit berlangsung pada 6 - 11 Oktober 2023 dengan beberapa sesinya digelar di beberapa tempat di Nusa Dua, Bali. Fokus pertemuan adalah pembahasan mengenai pentingnya pengembangan ekonomi biru dalam menghadapi tantangan global sebagai perwujudan tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Deveopment Goals (SDGs). Sebanyak 24 delegasi dari negara–negara pulau dan kepulauan diundang hadir untuk berpartisipasi.
Terdapat beberapa rangkaian kegiatan dari AIS Startup Blue Business Summit, yakni Acceleration Lab, Plenary Session, AIS Blue Innovation Solution: Blue Solutions Aisle, serta Country Pavilion and Expo AIS. Accelerator Lab yang menjadi awal dari rangkaian kegiatan telah berlangsung sejak 6 Oktober 2023 di Nusa Dua, Badung, Bali.
Kepala Sekretariat AIS Forum Riny Modaso, Sabtu (7/10/2023) di Jakarta menjelaskan bahwa AIS Startup Blue Business Summit menjadi medium untuk mengembangkan para pelaku usaha ekonomi biru untuk kemudan menghubungkannya kepada pemangku kepentingan terkait kelautan, inovasi teknologi kelautan, dengan bisnis, pengusaha, maupun investor potensial lainnya.
Tujuannya adalah mendukung pertukaran pengetahuan, kolaborasi, serta investasi di sektor ekonomi biru di negara-negara AIS.
"AIS Startup Blue Business Summit memberikan peluang besar bagi para inovator, peneliti dan pemangku kepentingan lainnya untuk menjelajahi peran mereka dalam memanfaatkan potensi ekonomi biru. Dengan berinvestasi dalam solusi inovatif, negara-negara AIS dapat melindungi ekosistem mereka yang rentan, mengurangi dampak perubahan iklim, dan menciptakan masa depan yang berkelanjutan untuk komunitas mereka," ujar Riny.
Riny mengungkapkan, para startup yang terpilih dari negara AIS akan berpartisipasi dalam berbagai kegiatan yang dihadiri oleh lebih dari 200 peserta setiap hari. Mereka terdiri dari perwakilan bisnis, peneliti, investor, pemerintah dan non-pemerintah dari berbagai negara.
“Kami berharap summit ini akan menjadi tonggak penting dalam upaya kita untuk mengatasi tantangan perubahan iklim dan memastikan kelangsungan sumber daya laut yang berlimpah di negara-negara partisipan AIS Forum,” katanya.
Harapannya, summit ini dapat menjadi program yang bersifat kontinyu, dengan tujuan sektor ekonomi biru di negara-negara AIS Forum akan semakin berkembang dan dapat menjadi alternatif penunjang kesejahteraan masyarakat negara pulau dan kepulauan di seluruh dunia.