Oleh Eko Budiono, Rabu, 27 Oktober 2021 | 14:50 WIB - Redaktur: Untung S - 444
Jakarta, InfoPublik - Pemerintah Indonesia menyatakan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) harus dapat menjadi lokomotif stabilitas dan kesejahteraan di kawasan.
“Di saat seperti ini, ASEAN harus mampu menjaga kesatuan dan sentralitasnya, agar dapat merespons dinamika yang ada secara efektif. Indonesia ingin ASEAN benar-benar dapat menjadi lokomotif stabilitas dan kesejahteraan kawasan,” kata Menteri Luar Negeri (Menlu) RI, Retno Marsudi, melalui keterangan tertulis terkait Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-38 dan ke-39 ASEAN, Selasa (26/10/2021).
Menlu Retno menegaskan, bahwa pembahasan terkait pentingnya penguatan institusi ASEAN itu, menjadi salah satu hal yang dibahas oleh Presiden RI Joko Widodo dalam KTT ASEAN itu.
Untuk dapat mencapai hal tersebut, Presiden mengatakan bahwa penguatan kapasitas dan efektivitas kelembagaan ASEAN perlu segera dilakukan.
“Indonesia mengusulkan agar High Level Task Force yang akan mulai bekerja tahun depan untuk mengembangkan Visi ASEAN pasca-2025, juga ditugaskan untuk memberikan rekomendasi tentang penguatan kelembagaan ASEAN,” kata Menlu.
RI berharap agar pada akhir tahun depan rekomendasi tersebut dapat diterima dan pengambilan keputusan untuk penerapan pada 2023 dapat segera diambil.
Dengan demikian, kata Menlu Retno, ASEAN akan siap dan dapat segera lepas landas untuk mewujudkan Visi Baru pasca-2025.
“Indonesia telah menyampaikan Concept Paper tentang penguatan kelembagaan ASEAN dan meminta dukungan dari negara anggota ASEAN lainnya,” ujar menlu
KTT ke-39 ASEAN dijadwalkan berlangsung dari 26 hingga 28 Oktober, di bawah keketuaan Brunei Darussalam, dan dihadiri oleh sembilan pemimpin negara ASEAN dan Sekjen ASEAN.
(Foto: ANTARA)
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang, dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber infopublik.id