:
Oleh Eko Budiono, Senin, 4 Oktober 2021 | 06:34 WIB - Redaktur: Untung S - 396
Jakarta, InfoPublik - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Moskow akan memaksimalkan cakupan pasar perdagangan Indonesia ke Belarus, untuk menutup defisit perdagangan dengan negara tersebut.
“KBRI Moskow mengadakan Forum Bisnis ini untuk mendorong pelaku bisnis Indonesia agar memperluas dan memaksimalkan jaringan dan terus berupaya memasuki pasar Belarus,” kata Duta Besar (Dubes) RI untuk Federasi Rusia Merangkap Republik Belarus, Jose Antonio Morato Tavares, melalui keterangan tertulis KBRI Moskow yang diterima di Jakarta, Minggu (3/10/2021).
Dubes Jose berbicara saat membuka acara ‘Belarus–Indonesia Business Meeting: Enhancing Business Relations.
Menurutnys, kegiatan tersebut merupakan bentuk upaya KBRI Moskow untuk memetakan potensi pasar di wilayah akreditasi KBRI, khususnya di Belarus.
“Diharapkan akan berdampak untuk menutup defisit perdagangan yang sangat besar. Kiranya Forum Bisnis ini dapat bermanfaat bagi pelaku usaha Indonesia, serta membuka kontak dengan pebisnis Belarus,” ujarnya.
Menurut KBRI Moskow, keinginan Dubes Jose untuk menggenjot angka perdagangan Indonesia ke Belarus diamini oleh Dubes Belarus untuk Indonesia Valery Kolesnik.
Dubes Jose mengatakan bahwa angka perdagangan dan investasi perlu terus didorong mengingat nilainya yang masih kecil.
Meski demikian, dia mengatakan bahwa nilai perdagangan bilateral saat ini hampir menyentuh tingkat sebelum pandemi COVID-19 terjadi.
Sejumlah sektor yang turut dipromosikan oleh pihak Indonesia yakni potensi kerja sama investasi di Probolinggo, investasi di bidang tambang seperti nikel dan tembaga di Sulawesi dan bauksit di Kalimantan, kerja sama alat berat, komoditas laut, dan minyak kelapa sawit.
Belarus juga menyampaikan berbagai peluang ekspor dan investasi.
Sementara itu, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), ada kenaikan nilai perdagangan Indonesia dan Belarus sebesar 27,9 persen pada periode Januari–Juli 2021, dibandingkan dengan periode yang sama pada 2020.
Namun, perdagangan Indonesia masih mencatat defisit karena nilai impor Indonesia dari Belarus tercatat sekitar 128,6 juta dolar AS atau sekitar 1,7 triliun rupiah, sementara nilai ekspor Indonesia ke Belarus sekitar 626,5 ribu dolar AS atau sekitar 8,9 miliar rupiah.