Kemlu RI: Kondisi Afghanistan tidak Seburuk Dugaan Awal

:


Oleh Eko Budiono, Sabtu, 21 Agustus 2021 | 07:09 WIB - Redaktur: Untung S - 584


Jakarta, InfoPublik - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI memastikan situasi keamanan di Afghanistan tidak seburuk dugaan awal.

Hal itu disampaikan Direktur Jenderal (Dirjen) Asia Pasifik dan Afrika Kemlu RI, Abdul Kadir Jailani, melalui keterangan tertulisnya, Jumat (20/8/2021).
 
“Semua orang menduga akan terjadi pertumpahan darah apabila Taliban menguasai ibu kota Afghanistan Kabul,” kata Abdul Kadir Jailani 

Menurutnya, hingga saat ini, belum terjadi baku tembak maupun tindakan yang menghancurkan Kabul secara masif.
 
Meskipun demikian, Abdul Kadir juga menekankan bahwa bukan berarti situasi di Afghanistan saat ini baik-baik saja. Hanya lebih baik daripada perkiraan masyarakat.

Dirjen Asia Pasifik dan Afrika ini mengatakan, Taliban berulang kali menegaskan bahwa mereka akan membentuk negara yang inklusif serta menjamin Hak Asasi Manusia (HAM), terutama hak-hak perempuan dan kelompok minoritas.
 
Pernyataan tersebut, bagi Abdul, menunjukkan signal positif untuk masa depan Afghanistan.

“Yang menjadi persoalan adalah komitmen yang sampai hari ini kita belum tahu bagaimana realisasinya,” tutur mantan Duta Besar Republik Indonesia untuk Kanada ini.

Bagi Abdul Kadir, dinamika di lapangan masih terlampau cair untuk mengambil simpulan.
 
Oleh karena itu, salah satu langkah antisipasi yang diambil oleh Indonesia untuk memastikan keamanan warga negaranya adalah dengan melakukan evakuasi.

Keraguan atas komitmen Taliban juga dilatarbelakangi oleh belum terbentuknya pemerintahan yang jelas, sehingga arah perkembangan stabilitas Afghanistan pun masih berada dalam pemantauan.

“Saat ini kita masih mengharapkan Taliban memenuhi komitmennya, karena apabila stabilitas dan keamanan di Afghanistan masih terus negatif, tentunya akan berdampak pada Indonesia,” ujarnya.

Indonesia dengan aktif menjalin komunikasi bersama berbagai pihak yang berada di Afghanistan, baik perwakilan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Afghanistan, Pemerintah Afghanistan, dan pihak lainnya, untuk mendapatkan informasi terkait perkembangan kondisi di Afghanistan.

“Kita termasuk salah satu negara yang aktif dalam upaya perdamaian ini,” kata Abdul Kadir.
 
Sebelumnya, Pemerintah Indonesia  dapat mengevakuasi sejumlah 26 warga negara Indonesia (WNI) untuk keluar dari Afghanistan yang mengalami krisis  keamanan, setelah pengambilalihan kekuasaan oleh gerilyawan Taliban.
 
"Alhamdullilah, Pemerintah Indonesia telah berhasil mengevakuasi WNI dari Kabul, Afghanistan dengan pesawat TNI Angkatan Udara," kata Menlu RI Retno Marsudi.
 
(Foto: ANTARA)