RI-AS Bahas Penanganan Pandemi dan Myanmar

:


Oleh Eko Budiono, Selasa, 3 Agustus 2021 | 13:25 WIB - Redaktur: Untung S - 503


Jakarta, InfoPublik - Menteri Luar Negeri (Menlu) RI  Retno L.P. Marsudi, dan  Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat  (NSA), Jake Sullivan melakukan pertemuan di Gedung Putih, Washington DC, Amerika Serikat (AS), pada Selasa (2/8/2021) waktu setempat untuk membahas berbagai isu strategis, seperti penanganan pandemi COVID-19 dan Myanmar.

“Kehadiran saya di Washington DC adalah bukti nyata komitmen Indonesia untuk meningkatkan hubungan bilateral RI-AS,” kata Menlu RI seperti dilansir laman kemlu.go.id, Selasa (3/8/2021).

Pada pertemuan tersebut, NSA Sullivan menyampaikan komitmen tambahan dukungan kerja sama AS sebesar US$30 juta berupa pasokan peralatan oksigen, alat kesehatan dan obat-obatan.

Dengan dukungan tambahan ini, maka total dukungan kerja sama AS sejak awal pandemi sebesar US$65 juta. 

Selain dukungan ini, AS telah memberikan dukungan kerja sama dose-sharing vaksin Moderna melalui Covax Facility yang berjumlah 8,000,160 dosis.

 Sebagaimana diketahui, tambahan vaksin Moderna sebanyak 3.5 juta telah tiba di Jakarta, Minggu, 1 Agustus 2021.

Untuk itu, Menlu Retno sampaikan apresiasi dan penghargaan kepada AS atas dukungannya ​kepada Indonesia dalam mengatasi pandemi COVID-19. 

Selain itu, Menlu RI juga membahas kerja sama jangka panjang Indonesia-AS di bidang kesehatan agar kapasitas nasional, regional dan global lebih baik dalam menghadapi pandemi mendatang.

“Indonesia mengharapkan dukungan AS untuk dapat membangun kapasitas Indonesia dalam membuat vaksin teknologi terkini yang berbasis mRNA dan obat terupatik penyakit menular," ujar Menlu RI.

Menlu RI dan NSA Sullivan juga membahas berbagai isu kawasan dan global yang menjadi perhatian dan kepentingan bersama kedua negara yaitu perkembangan di Myanmar, kerja sama di kawasan Indo-Pasifik, proses perdamaian di Afghanistan dan lingkungan hidup.

Terkait perkembangan di Myanmar, NSA Sullivan menyampaikan dukungan AS terhadap peran Perhimpunan Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), termasuk dalam upaya merestorasi demokrasi dan bantuan kemanusiaan bagi rakyat Myanmar dalam menghadapi pandemi COVID-19.

Menlu RI dan NSA Sullivan menyadari pentingnya semua pihak untuk dapat terus berkontribusi bagi upaya menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan Indo Pasifik.

Indonesia menyampaikan ASEAN terbuka melakukan kerjasama konkrit bagi pelaksanaan ASEAN Outlook on the Indo-Pacific, dengan fokus pada empat prioritas, yaitu kerjasama di bidang maritim, konektivitas, Tujuan Pembangunan Berkelanjutann(SDGs) dan perdagangan investasi. 

Menyinggung isu Afghanistan, keduanya berkomitmen untuk terus mendorong proses perdamaian di Afghanistan yang diterima oleh seluruh pihak serta sesuai keinginan rakyat Afghanistan.

Menlu RI menyampaikan bahwa Indonesia akan melanjutkan kerjasama dengan Afghanistan, terutama di bidang pemberdayaan perempuan. 

Selain dengan NSA Sullivan, pada hari yang sama, Menlu Retno juga bertemu dengan Senator Tammy Duckworth, dari Illinois.

Senator Tammy yang pernah tinggal di Indonesia lebih dari tujuh tahun itu sampaikan komitmennya untuk terus mendorong perkuatan kemitraan strategis Indonesia dan AS.

Senator Tammy adalah termasuk dari orang yang mendorong upaya kolaborasi Indonesia-AS dalam menghadapi pandemi ini. Keduanya juga bertukar fikiran mengenai perkembangan isu kawasan yang menjadi perhatian bersama seperti Myanmar, Afghanistan dan Indo-Pasifik. 

Selain itu, Menlu R juga bertemu dengan beberapa industri farmasi dan kesehatan diantara Eli Lilly (perusahaan obat-obatan); President dan CEO Arcturus (Farmasi bergerak dalam pembuatan vaksin mRNA) dan Baylor College of Medicine (pusat riset pembuatan vaksin protein rekombinan).

Dalam pertemuan dengan Eli Lilly, perusahaan terseburt memberikan dukungan obat-obatan untuk COVID-19 senilai US$51,6 juta.

(Foto: kemlu.go.id)