Menko PMK: Merak ke Bakauheni hanya Turunkan Penumpang

: Menko PMK Muhadjir Effendy bersama Menhub Budi Karya Sumadi meninjau Pelabuhan Merak/Foto: Kemenhub


Oleh Putri, Minggu, 7 April 2024 | 19:03 WIB - Redaktur: Untung S - 246


Jakarta, InfoPublik - Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kemanusiaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyampaikan telah mengambil kebijakan bahwa kapal dari Merak ke Bakauheni hanya akan menurunkan penumpang lalu kembali ke Merak.

Sementara itu untuk bongkar-muat, akan dilakukan dari pelabuhan Ciwandan ke Bakauheni atau Ciwandan ke Pelabuhan Panjang.

Hal tersebut disampaikannya saat meninjau Pelabuhan Merak pada Minggu (7/4/2024) bersama Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi.

"Di samping akan kita lihat perkembangan, nanti kapal dari Merak ke Bakauheni itu hanya nge-drop penumpang, semuanya, dan langsung kembali ke Merak untuk angkut penumpang. Tidak ada lagi skema 7-3 atau 4-3," kata Menko Muhadjir.

Menhub Budi menyampaikan untuk mengurai kepadatan di Merak, pihaknya akan memaksimalkan Pelabuhan Panjang, Lampung sebagai jalur alternatif penyeberangan untuk melayani pemudik saat terjadi kepadatan.

“Akan dibuat rute ke Panjang, baik dari Bakahueni maupun Ciwandan. Nanti dipilah peruntukannya. Karena, jika ke Panjang maka menghemat hampir satu jam perjalanan bagi yang ingin ke Ibu Kota Lampung. Ini sangat positif," kata Menhub Budi.

Lanjurnya, ia telah meminta Kapolda Banten untuk menindak truk ODOL (Over Dimension Over Load) karena dirasakan dengan keberadaan truk ini di jalanan maka akan menghambat laju kendaraan pemudik, sehingga terjadi kepadatan.

“Tadi kami ada kesepakatan dengan Kapolda, ada tindakan hukum yang harus kita lakukan terhadap ODOL tanpa terkecuali. Kita minta pemilik untuk mentaati, atau kita akan pinggirkan mereka untuk tidak jalan, karena mereka menganggu perjalan mudik kali ini,” ucap Menhub Budi.

Dirut PT ASDP Ira Puspadewi menyebut bahwa tiket telah habis hingga tanggal 8 April 2024, tidak ada tambahan tiket sehingga masyarakat yang berangkat adalah masyarakat yang telah memiliki tiket di tangan.

“Memang sudah habis sama seperti naik kerata api atau pesawat, kalau sudah habis tidak bisa ditambahkan,” kata Ira.