Pemudik Menggunakan Motor Terus Padati Arteri Pantura

: Ratusan pemudik berkendara roda dua mengantri untuk mengisi BBM di SPBU 34.412.01 Jl. Raya Pamanukan, Subang, Jawa Barat, Minggu (7/4/2024). Foto: Ismadi Amrin/InfoPublik


Oleh Isma, Senin, 8 April 2024 | 05:30 WIB - Redaktur: Untung S - 131


Subang, InfoPublik - Pemudik dengan kendaraan roda dua terus memadati jalur arteri pantai utara (pantura), mulai dari Cikarang, Karawang, Subang, hingga Indramayu. Tidak kurang dari 5.000 kendaraan roda dua terus bergerak dari arah barat menuju ke arah timur, melintasi jalur pantura tersebut.

Pantauan InfoPublik pada H-3 Lebaran atau Minggu (7/4/2024), kepadatan kendaraan roda dua atau motor sudah terlihat mulai dari Cikarang. Ribuan pemudik menggunakan motor, dengan barang bawaan mereka, terus menyusuri jalur pantura.

Terkadang, terlihat juga muatan yang berlebihan, yang dibawa para pengendara motor yang melakukan perjalanan mudik ke kampung halaman mereka.

Memang terlihat sangat membahayakan dengan muatan yang berlebih, yang dibawa para pemudik ini. Namun, para pemudik itu tampak tidak terburu-buru dalam memcau kendaraannya. Dengan kecepatan sekitar 40-60 km/jam, mereka masih bisa membawa kendaraannya dengan aman.

"Ya, saya bawa motornya santai aja sih, paling larinya sekitar 40-60 (km/jam) saja. Biar nggak goyang juga, karena banyak barang begini, jadi tetap seimbang dan aman," kata Lutfi Alfiansyah (27) ketika diwawancarai InfoPublik saat mengisi BBM di salah satu SPBU di Subang, Jawa Barat, Minggu (7/4/2024).

Lutfi yang kesehariannya bekerja sebagai tenaga administrasi di sebuah perusahaan pembiayaan mengaku bahwa dirinya akan mudik ke Batang, Jawa Tengah. Bersama adiknya, Lutfi memulai perjalanan mudiknya dari bilangan Jagakarsa, tempat di mana ia tinggal.

Lutfi pun tidak khawatir ketika dirinya merasa lelah mengendarai motor dalam perjalanan mudik, karena dirinya akan bergantian dengan adiknya, Rahmat (24), untuk mengendarai motor.

"Kalau saya capek, paling istirahat sebentar, ngopi-ngopi, terus gantian bawa motornya sama adik saya," ujar Lutfi.

Mudik menggunakan motor sudah menjadi kebiasaan yang dilakukan oleh Lutfi, selain karena bisa santai dalam perjalanan, pertimbangan lainnya adalah karena efisiensi. "Kalau bawa motor lebih efisien, dan bisa santai, hitung-hitung menikmati libur lebaran," kata Lutfi yang terlihat senang dengan perjalanan mudiknya.

Meski mengetahui ada imbauan pemerintah untuk tidak mudik menggunakan motor, Lutfi mengatakan bahwa yang terpenting adalah tetap mematuhi rambu-rambu lalu lintas serta tetap fokus dalam berkendara.

"Tau sih kalau ada itu (imbauan), tapi yang penting saya tetap fokus, kalau lelah istrahat dan gantian bawa motornya, terus tetap patuhi rambu-rambu lalu lintas dan tidak ngebut," pungkas Lutfi.

Sebagai informasi, Kasubdit Angkutan Perkotaan Kementerian Perhubungan, Iman Sukandar, menjelaskan bahwa pemerintah mengimbau masyarakat untuk tidak mudik menggunakan motor.

Menurut Iman, pihaknya juga sudah memberikan sosialisasi mengenai bahaya mudik dengan sepeda motor karena sepeda motor ini tidak didesain untuk perjalanan jarak jauh.

"Dari Kementerian Perhubungan mengimbau untuk pemudik menggunakan angkutan umum dan tidak menggunakan sepeda motor. Sebab motor memiliki risiko lebih besar terjadinya kecelakan," kata Iman pekan lalu.

Sebagai penggantinya, lanjut Iman, Pemerintah berharap masyarakat bisa menggunakan angkutan umum untuk pulang ke kampung halaman. Selain itu, sejumlah pihak juga didorong untuk menggelar program mudik gratis demi membantu kelancaran mudik lebaran 2024.

"Karena itu kami berupaya di samping menyediakan bus-bus reguler di terminal semaksimal mungkin kemudian kami juga berkolaborasi dengan berbagai unsur termasuk perusahaan menyediakan mudik gratis," kata Iman.