Stasiun Jakarta Kota Tempo Doeloe dan Kini, Ternyata Orang Tulungagung Arsiteknya

: Bangunan megah Stasiun Jakarta Kota ternyata arsiteknya bernama Frans Johan Louwrens Ghipsels adalah pria kelahiran Tulungagung, Jawa Timur. Foto: Fatkhurrohim/InfoPublik


Oleh Fatkhurrohim, Jumat, 12 April 2024 | 21:13 WIB - Redaktur: Untung S - 113


JAKARTA Infopublik – Ternyata, tidak sedikit penumpang Kereta Commuterline Indonesia (KCI) dengan tujuan akhir Stasiun Jakarta Kota yang mengetahui sejarah dan fakta dari stasiun tersebut.

Dirangkum dari berbagai sumber oleh InfoPublik Jumat (12/4/2024) untuk sebagai bahan pengetahuan para penumpang KCI terutama dengan tujuan akhir stasiun Jakarta Kota agar mengetahui sejarah dan fakta dibalik megahnya desain bangunannya.

Ternyata dibalik kemegahan Stasiun Jakarta Kota, tersebutlah nama Frans Johan Louwrens Ghipsels, sebagai orang arsitek bangunan. Ia merupakan pria kelahiran Tulungagung, Jawa Timur, 8 September 1882.

Stasiun Jakarta Kota, dulunya bernama Beos. Berasal dari bahasa Belanda, Batavia En Omstreken. Adapun artinya Batavia dan sekitarnya.

Beos itu merupakan karya besar dari Ghijsels yang diungkapkan dalam kata Het Indische Bouwen, yang bermakna perpaduan antara struktur dan teknik modern barat dipadu dengan bentuk tradisional berbalut art deco.

Sebenarnya, Stasiun Jakarta Kota itu masih memiliki nama lain yaitu Batavia Zuid yang artinya stasiun Batavia Selatan. Sebutan ini mencuat karena di abad ke–19, Batavia memiliki dua stasiun. Satunya yaitu Stasiun Batavia Noord atau Batavia Utara yang terletak di sebelah selatan museum Sejarah sekarang.

Kini, Stasiun Jakarta Kota telah ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya, berdasar keputusan Gubernur DKI Jakarta No.475 tahun 1993.

Salah satu hal yang unik dari Stasiun Jakarta Kota yaitu adanya bangunan peronnya yang mirip dengan bangunan peron di stasiun Jember, Jawa Timur, berupa kanopi memanjang dengan atap berbentuk huruf ‘V’ yang ditopang fengan kantilever kolom tunggal dari baja.

Perlu dicatat juga, bahwa stasiun megah ini terakhir direnovasi pada tahun 2019, salah satunya berupa penambahan ruang tunggu baru untuk kereta api jarak jauh.

Dan peru diketahui juga, mulai 23 Februari 2020, wesel–wesel Inggris dan scissors stasiun yang telah digunakan jampir 50 tahun kini diganti dengan yang terbaru.

Dikutip dari KAI Heritage, bahwasannya Stasiun Jakarta Kota termasuk salah satu stasiun kereta api terbesar di Indonesia, dan mempunyai ketinggian hingga empat meter di atas permukaan laut.