MRT Jadi Alternatif Wisata Saat Libur Lebaran

:


Oleh Dian Thenniarti, Minggu, 9 Juni 2019 | 08:37 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 601


Jakarta, InfoPublik - Meski telah diberlakukan tarif normal, euforia menjajal Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta belumlah surut. Bahkan di musim libur Lebaran kali ini, MRT dijadikan alternatif wisata oleh masyarakat. 

Hingga H+2 Lebaran atau Sabtu, 8 Juni 2019, minat masyarakat menjajal moda kereta cepat yang belum lama diresmikan ini masih terbilang tinggi. 

Pantuan InfoPublik di Stasiun MRT Dukuh Atas, dua sisi loket karcis yang berada di dalam stasiun tidak pernah kosong dari antrian, rata-rata antrian dipadati berkisar 10-30 orang dengan karakteristik pengguna yang beragam, kawula muda hingga orang tua. 

Masyarakat yang antre membeli karcis, rata-rata merupakan pengguna baru MRT, ada yang berasal dari wilayah Jabodetabek, namun banyak juga warga daerah yang tengah mengisi libur Lebaran, dan libur panjang sekolah. 

Tidak hanya menjajal layanan kereta cepat pertama yang ada di Indonesia, para pengunjung rata-rata menyempatkan diri untuk berswafoto hingga video. 

Kenyamanan layanan yang tersedia di dalam stasiun, membuat pengunjung betah berlama-lama di dalam.

Masuk ke dalam stasiun, baik layang maupun bawah tanah, disediakan fasilitas eskalator, elevator, dan tangga sebagai pilihan kemudahan bagi penumpang. 

Elevator sendiri khusus dibangun untuk penumpang yang masuk kategori orang tua, ibu hamil, dan para penyandang disabilitas. Sebuah area concourse juga tersedia. Area ini terdiri dari berbagai macam gerai komersial yang menyediakan beragam layanan yang dibutuhkan masyarakat untuk menunjang mobilitasnya.

Di dalam stasiun, terdapat fasilitas eskalator, elevator, ruang pertolongan pertama, ruang menyusui, toilet umum, Platform Screen Door (PSD), tempat duduk, station front office untuk layanan penumpang (customer services), ticket sales office (TOM), public announcement, serta tactile untuk penyandang disabilitas. 

Untuk passenger gate, selain yang biasa (dengan lebar 60 cm), juga tersedia wide passenger gate dengan lebar 90 cm untuk lalu-lalang pengguna kursi roda. 

Setiap stasiun juga akan dilengkapi dengan jaringan nirkabel, penampang informasi bagi para penumpang (passenger information display) yang berisi informasi status kedatangan dan keberangkatan kereta.

Untuk kereta, sinyal telekomunikasi tetap bisa diakses oleh penumpang meskipun berada di dalam terowongan hingga kedalaman mencapai 20 meter. 

Disediakan bangku prioritas (priority seat) untuk penyandang disabilitas, orang tua, ibu hamil, dan anak-anak. Tempat barang tersedia di bagian atas bangku prioritas. 

Di dalam kereta terdapat penampang informasi bagi para penumpang (passenger information display) berisi peta jalur dan status posisi kereta. Tiap stasiun bawah tanah akan dilengkapi dengan penyejuk ruangan, sementara di tiap stasiun layang akan digunakan desain yang mengoptimalkan sirkulasi udara terbuka.

Disetiap sudut, mulai dari pintu masuk kedatangan menuju ke dalam stasiun, di setiap ruang fasilitas umum sampai di dalam kereta hingga menuju pintu keluar, terpampang jelas informasi dalam bentuk tulisan dan gambar dengan dua bahasa (Indonesia dan Inggris), bahkan petunjuk arah dan informasi bagi penyandang disabilitas juga tak luput disediakan.

Pengelola juga sengaja menyiapkan Kereta khusus bagi penyandang disabilitas, yakni kereta nomor 3 dan 4, karena letaknya yang dekat dengan elevator.

Demi kenyamanan bersama, masyarakat pengguna MRT diharapkan dapat mematuhi segala peraturan yang berlaku selama berada di dalam stasiun maupun kereta, mulai dari dilarang membuang sampah sembarang, makan dan minum, hingga duduk di lantai dan bersandar di dinding stasiun.