Jemaah Haji Non Regular Tetap Dapat Layanan Kesehatan di KKHI

: Petugas kesehatan haji Indonesia/Foto: Kemenkes


Oleh Putri, Sabtu, 29 Juni 2024 | 06:20 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 111


Jakarta, InfoPublik - Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan berkomitmen untuk tetap melayani jamaah haji non-reguler yang membutuhkan layanan kesehatan di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI).

Demikian ditegaskan Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan Liliek Marhaendro Susilo melalui keterangan resminya Jumat (28/6/2024).

Liliek mengungkapkan ada sekitar 20 jemaah haji non-reguler yang berobat ke KKHI selama periode puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armunza).

Hal tersebut disampaikannya saat menerima kunjungan Konsulat Jenderal Jeddah Yusron B Ambary di KKHI Makkah. Pada laporannya, ada beberapa jemaah haji non regular seperti furoda maupun jamaah haji visa ziarah datang ke klinik.

“Jemaah haji non-regular banyak ditemukan setelah mereka bermasalah dengan kesehatannya, oleh aparat Saudi mereka dibawa ke KKHI,” kata Liliek.

Lanjutnya, ini dikarenakan aparat Saudi hanya mengenal KKHI sebagai fasilitas kesehatan khusus jemaah haji Indonesia. Sehingga, setiap jemaah haji Indonesia yang sakit akan dibawa ke KKHI.

Penyebab sakit para jemaah haji non-reguler tersebut beragam, mulai dari kelelahan hingga penyakit bawaan seperti diabetes melitus dan jantung.

Liliek juga menjelaskan tentang seorang jemaah haji non-reguler yang dirujuk ke rumah sakit Arab Saudi (RSAS) dengan identitas yang kurang jelas. Awalnya, jemaah tersebut ditolak di RSAS, kemudian dibawa dan dirawat di KKHI.

Namun karena kesadarannya yang mulai menurun, jemaah tersebut dirujuk kembali ke RSAS dan diterima dengan baik.

Menurut Yusron B Ambary, pengawasan dari Kementerian Kesehatan Arab Saudi terhadap KKHI sangat ketat. Hampir setiap hari, mereka melakukan kunjungan ke KKHI.

Jumlah kasus kematian jemaah haji secara keseluruhan pada 2023 mencapai 800 orang. Hal ini menjadi catatan bagi Pemerintah Arab Saudi untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan haji.

Fasilitas kesehatan yang dimiliki Indonesia, seperti KKHI sangat membantu pihak Arab Saudi dalam menangani jemaah haji yang sakit. Otoritas Arab Saudi terus memantau fasilitas ini untuk memastikan para jemaah yang sakit dapat tertangani dengan baik.

"Bagi jemaah dengan kondisi yang berat, rujukan ke RS setempat pun tidak mengalami kendala," kata Liliek.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Pasha Yudha Ernowo
  • Jumat, 20 September 2024 | 17:11 WIB
Satu Dekade JKN: KPK Tegaskan Pentingnya Tata Kelola Akuntabel untuk Cegah Fraud
  • Oleh Putri
  • Jumat, 20 September 2024 | 06:00 WIB
Cegah Bunuh Diri, Kemenkes Ajak Remaja Bicara soal Kesehatan Mental
  • Oleh Putri
  • Kamis, 19 September 2024 | 21:47 WIB
Pentingnya Meningkatkan Ketepatan Diagnosis demi Keselamatan Pasien
  • Oleh Putri
  • Kamis, 19 September 2024 | 21:46 WIB
Kemenkes Imbau Masyarakat Bijak Konsumsi Antibiotik