Jenazah Niron Ditemukan di RS An-Noor, Disalatkan di Masjidil Haram

:


Oleh Wandi, Rabu, 12 Juli 2023 | 09:34 WIB - Redaktur: Untung S - 122


Jakarta,  InfoPublik - Ikhtiar dan kerja keras Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 1444 H/2023 M mencari jemaah haji Indonesia yang belum ditemukan, menemukan titik terang. Satu dari tiga jemaah berhasil ditemukan di RS An-Noor, Makkah namun sudah meninggal dunia.

Setelah diidentifikasi, dapat dipastikan bahwa itu adalah jenazah jemaah haji Indonesia yang selama ini dicari.

"​​Niron bin Sunar, hari ini, 11 Juli 2023, jemaah tersebut telah ditemukan dan dikebumikan,” terang Kepala Bidang Pelindungan Jemaah PPIH Arab Saudi Harun Al-Rasyid di Makkah, dilansir Media Center Haji (MCH),  Selasa (11/7/2023).

Almarhum Niron terpisah dari rombongannya pada saat melempar Jumrah Ula, 29 Juni 2023. Dia terpisah dari rombongan saat melintasi terowongan yang mengarah ke jamarat.

Kronologi Pencarian

​​​​​​​Sejak kali pertama mendapat laporan dari pihak keluar, PPIH Arab Saudi terus melakukan proses pencarian. Harun Al-Rasyid menceritakan bahwa setelah sekian lama berusaha mencari di berbagai tempat, hari ini, dia bersama timnya berbagi tugas untuk kembali melakukan pencarian di tiga tempat, yaitu kantor polisi yang membawahi wilayah Mina, ruang penyimpanan jenazah Mu’aisihim, dan RS An-Noor, Makkah.

Tim itu memulai pencarian sejak pukul 09.00 Waktu Arab Saudi. Mereka berangkat dari Daker Makkah dengan tujuan pertama kantor kepolisian di Mina.

“Ketika kami berada di Surthah (kepolisian) Mina, berkoordinasi dengan pihak yang bertanggung jawab ada di sana dan melihat daftar riwayat jenazah haji Indonesia, ketiga nama yang dicari belum kami temukan,” cerita Harun.

Dalam proses pencarian di kepolisian Mina itu, Harun mendapat kiriman pesan yang menginformasikan bahwa ada jenazah dengan ciri-ciri seperti orang yang sedang dicari itu dan itu berada di RS An-Noor. “Kami dengan tim bergerak ke sana. Pukul 10.15 WAS, kami ke sana, berkoordinasi dengan pihak Mashariq yang ada di RS An Noor, lalu menuju qismul mutawafiyat atau bagian jenazah. Di situ kami menemukan informasi yang mengarah kepada salah seorang dari tiga jenazah yang kita cari,” paparnya.

Setelah melakukan pengecekan, Harun dan tim kemudian berkoordinasi dengan ketua kloter dan istri almarhum. Petugas PPIH bersama keluarga almarhum dan maktab, lalu menuju ke ruang jenazah. “Di situ, istri dari almarhum Niron telah melihat ciri-ciri khusus yang melekat pada diri jenazah. Beliau memastikan bahwa itu adalah jenazah suaminya,” jelas Harun.

Tahap selanjutnya, Harusn dan Tim berkoordinasi dengan pihak maktab untuk melakukan pengecekan lebih akurat. Beberapa data dicocokkan, termasuk terkait paspor, visa, termasuk sidik jari. Setelah ada kepastian, tim bermusyawarah dengan pihak keluarga agar jenazah bisa diurus serta segera disalatkan dan dikebumikan.

“Setelah bernegosiasi, jenazah bisa langsung dimandikan di mighsalah (tempat pemandian jenazah). Tanpa kita sangka, pihak maktab beserta pengurus yang ada di Arab Saudi merespon keinginan kita dan keluarga membawa jenazah tersebut ke Masjidil Haram,” ucap Harun.

(Almarhum) Disalatjenazahkan setelah Salat Magrib tadi. Alhamdulillah bisa kami laksanakan semua di sana. Setelah disalatkan jenazah kita bawa ke tempat pemakaman yang ada di daerah Soraya,” sambungnya.

Kesaksian Istri Almarhum

​​​​​​​Kesaksian istri almarhum Niron, Kamsani, menjadi salah satu kunci terungkapnya identias jenazah. Setelah mendapat informasi di RS An-Noor, petugas maktab datang ke hotel Kamsani untuk menunjukkan sejumlah gambar (foto) jenazah kepadanya.

Awalnya petugas menunjukkan gambar dari arah kaki. Terlihat sarung yang melilit tubuh bagian bawah jenazah. Saat itu Kamsani langsung membenarkan bahwa itu adalah sarung suaminya dan dia langsung lemas dan menangis.

Atas perkenan Kamsani, petugas lalu menunjukkan gambar bagian badan dan tangan. Pada salah satu pergelangan tangannya, terlilit gelang karet. Kamsani kembali mengiyakan bahwa itu adalah suaminya. Terakhir, petugas menunjukkan gambar muka, dan Kamsani pun membenarkan bahwa adalah wajah suaminya.

Gambar itu menjadi jawaban atas pencarian salah seorang jemaah yang telah hilang selama 12 hari. Sebelum hilang, Niron mengenakan sarung dan kaos warna putih dengan saku kotak di bagian perut. Sama persis dengan gambar yang ditunjukkan petugas.

Setelah memastikan bahwa jenazah itu adalah Niron suaminya, Kamsani langsung menandatangani pernyataan yang isinya membenarkan identitas pria tersebut adalah suaminya. Petugas maktab kemudian membawa Kamsani ke rumah sakit An-Noor untuk melihat jenazah Niron secara langsung.

Foto: Istimewa/MCH