Pj Gubernur Riau: Lestarikan Kearifan Lokal Ayi Ayo Onam di Kampar

:


Oleh MC PROV RIAU, Jumat, 19 April 2024 | 06:44 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 86


Kampar, InfoPublik - Kearifan lokal Ayi Ayo Onam (Hari Raya Enam) telah menjadi warisan turun menurun yang masih terlaksana di Kabupaten Kampar, Provinsi Riau. 

Ayi Ayo Onam merupakan perayaan yang melambangkan semangat persaudaraan dan kebersamaan antarwarga Kampar. Tak heran, tradisi ini menjadikan wadah silaturahmi antarumat muslim di Kampar untuk memperat ukhuwah islamiyah.

Dalam kegiatan tersebut, masyarakat berkumpul di lokasi yang telah ditentukan untuk melakukan ziarah kubur hingga melaksanakkan makan bajambau. Pada makan bajambau, terdapat berbagai kuliner lokal yang disajikan warga.

Penjabat (Pj) Gubernur Riau SF Hariyanto mengatakan, Kabupaten Kampar merupakan daerah serambi makkah di Provinsi Riau yang memiliki kekayaan budaya dan tradisi islami melekat dalam kehidupan masyakarat.  Sehingga, sudah seharusnya merawat tradisi turun menurun dan melaksanakannya setiap tahun pada bulan syawal agar tali silaturahami tetap terjaga.

“Ajaran islami hampir seluruh masyarakat Kampar berkaitan dengan aktivitasnya, termasuk salah satunya seperti hari raya enam. Tradisi ini merupakan tradisi turun menurun yang dilaksanakan setiap tahunnya, pada 7 syawal. Hari raya enam menjadikan wadah saling berbagi dan silaturahmi antarsesama warga maupun perantau yang telah lama meninggalkan kampung halaman,” kata SF Hariyanto  di Desa Si Pungguk, Salo, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau pada Rabu (17/4/2024).

Dijelaskan, atas nama pemerintah Provinsi Riau tentu sangat mendukung dan menyambut baik telah menyelenggarakan kegiatan ini. Hal tersebut, karena dengan perayaan hari raya enam dapat memperkuat kebersamaan antarsesama umat.

“Ini adalah merupakan media untuk silaturahmi antarkita sesama umat muslim. Kami dari Pemerintah Provinsi Riau juga menyampaikan mohon maaf lahir dan batin,” jelasnya.

Diungkapkan, Ayi Ayo Onam merupakan kearifan lokal, adat istiadat, dan tradisi yang telah di warisan leluhur sesuai ajaran Islam. Oleh karena itu, sudah seharusnya jadikan hari raya enam ini sesuai anjuran nabi Muhammad SAW, seperti memberikan doa kepada yang meninggal dunia dan ziarah kubur.

“Tradisi ini telah menjadi turun menurun dari nenek moyang kita, inilah yang perlu kita lestarikan untuk wisata religi. Karena wisata religi, saya minta kepada pak Bupati pada ziarah kubur artinya harus di bersihkan dan dipercantik lagi kuburunnya biar seragam modelnya. Jadi kesan religinya sangat tinggi dan kuburan itu bukan tempat yang di takutkan,” ungkapnya.

Sementara itu, Tokoh Masyarakat di Desa Si Pungguk, Fauzan menerangkan Ayi Ayo Onam memang identik dengan tradisi ziarah kubur dan saling bersilaturahmi. Menurutnya, semua masyarakat asal Kampar yang ada di perantauan rela mudik hanya untuk merayakan Ayi Ayo Onam.

“Semua masyarakat Kampar berkumpul hari ini. Ada yang merantau, semua pulang kampung untuk melakukan ziarah ke sini. Ini sangat bagus dan menjadikan kami sebagai wadah silaturahmi,” terangnya.

Lebih lanjut, Fauzan mengapresiasi kehadiran Pj Gubernur SF Hariyanto telah merayakan Ayi Ayo Onam bersama masyarakat Kampar. Bagi mereka, kedatangan sosok SF Hariyanto dapat menjadikan penyemangat dan menambah keistimewahan warga yang merayakannya.

“Kami bersyukur tahun ini desa Si Pungguk mendapatkan kado istimewah, karena di hadiri langsung oleh Pj Gubernur Riau beserta rombongan. Kehadiran bapak-bapak ini menjadi kehormatan bagi kami semua dan semoga membawa berkah untuk kita semua. Tentu saja kedatangan Pj Gubernur menjadi indikator dan petunjuk bagi kami bahwa kegiatan tradisi turun menurun kami di dukung penuh oleh Pj Gubernur Riau selaku pemerintah," imbuhnya.

 

(Mediacenter Riau/bib)