:
Oleh Taofiq Rauf, Selasa, 19 Mei 2020 | 12:52 WIB - Redaktur: Admin - 1K
Jakarta, InfoPublik – Kondisi pandemik memberikan banyak pelajaran kehidupan bagi kita. Merebaknya virus COVID-19, serupa wabah flu mematikan seperti SARS dan MERS beberapa tahun silam. Menyebabkan ribuan orang meregang nyawa, tak hanya di Indonesia bahkan di seluruh dunia.
Pada 2002, virus SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) yang menyerang unggas juga menjangkiti manusia dan mengakibatkan 813 orang meregang nyawa. Begitu pula dengan MERS (Middle East Respiratory Syndrome) yang mewabah di Timur Tengah dan membuat 858 orang tewas.
Namun wabah pandemi Covid-19 telah menyebabkan hampir 2,9 juta warga dunia terjangkit dengan 203.055 lainnya meregang nyawa berdasarkan data Badan Kesehatan Dunia per 26 April 2020.
Tidak hanya itu, perekonomian dunia pun luluh lantak. Semua negara di dunia merasakan pukulan mahkota berbahaya ini. Negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Jepang, Uni Eropa, Korea Selatan dan tentu saja China sebagai sumber wabah ini berasal, mengalami pukulan telak di sektor perekonomian.
Bahkan sebagai negara adidaya sekaligus paling terdampak dari wabah ini, AS telah menggelontorkan tiga tahapan stimulus ekonomi berbiaya sungguh besar, bahkan mencapai bilangan Rp150 ribu triliun demi berperang melawan Covid-19!
Cerita serupa terjadi di Indonesia, negeri yang kita cintai. Virus Covid-19 telah menjangkiti 8.882 orang dan 743 lainnya meninggal dunia dengan sebanyak 1.107 pasien berhasil disembuhkan.
Ini adalah data yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan RI per 26 April 2020. Bukan itu saja. Wabah Covid-19 telah memaksa para pengelola bandar udara, terminal dan pelabuhan laut untuk menghentikan sementara aktivitas mereka kecuali untuk kegiatan pengiriman bantuan dan lalu lintas sembako.
Seperti halnya negara-negara lain yang terdampak pandemi Covid-19, Indonesia pun turut mengucurkan stimulus hingga Rp405,1 triliun, terbesar sepanjang sejarah pengelolaan anggaran di republik ini. Lagi-lagi untuk melawan Covid-19.
Anggaran itu juga digunakan bagi penyediaan perlengkapan medis untuk menyelamatkan para tenaga medis, pahlawan kemanusiaan yang menjadi penjaga garda terdepan dalam perang melawan si mahkota berbahaya. Ada 29 dokter dan 16 perawat yang telah gugur setelah berjuang melawan Covid-19 di seluruh Tanah Air.
Wabah ini juga memberikan banyak hal penting bahwa kita harus lebih menjaga kesehatan, mematuhi anjuran pemerintah untuk membatasi aktivitas luar ruang dan menjadi lebih dekat dengan seluruh anggota keluarga di rumah. Jangan lupa untuk selalu mencuci tangan dengan sabun, memakai masker bila bepergian dan tetap beraktivitas di rumah.
Edisi “Bersatu Melawan COVID-19” di GPRNEWS mengulas perjuangan menghadapi pandemik seluruh elemen bangsa, tak hanya pemerintah. Wawancara khusus dengan Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Doni Monardo jadi sajian utama yang mengungkap bagaimana perjuangan melawan virus mematikan ini. (Red/TR)
Free to: Download GPR News Edisi II "BERSAMA MELAWAN COVID-19"