:
Oleh Wahyu Sudoyo, Selasa, 15 November 2022 | 12:05 WIB - Redaktur: Untung S - 347
Jakarta, InfoPublik – Momentum forum Business 20 (B20) Indonesia 2022 di Bali, menjadi ajang bagi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Holding Pangan, yakni ID FOOD untuk menjajki peluang bisnis dengan perusahaan asal Uni Emirat Arab (UEA).
“Terdapat potensi perluasan kerja sama sektor pangan dengan UEA, selain rencana investasi untuk revitalisasi Rice Milling Unit (RMU) yang dikelola ID FOOD Group,” ujar Direktur Utama Holding pangan ID FOOD, Frans Marganda Tambunan, dalam keterangannya pada Senin (14/11/2022).
Menurut Frans, potensi kerja sama bisnis yang bisa dijajaki mencakup sektor pangan, khususnya pertanian seperti padi, hingga buah-buahan.
Peluang pengembangan sektor itu, patut untuk digali karena Indonesia kaya akan produksi buah tropis nusantara yang memiliki nilai tambah dan kompetitif untuk pasar domestik dan internasional,
“Pada pertemuan bisnis itu juga dilakukan pembahasan potensi kerja sama lainnya guna peningkatan sektor perdagangan pangan di antaranya palm fruit, dan Indonesia tropical fruit, kolaborasi pelaku usaha pangan dan private sector lokal Indonesia,” kata Frans.
Frans optimistis peluang bisnis perdagangan pangan ini akan bisa direalisasikan karena UEA merupakan eksportir kurma terbesar dunia, dan minat konsumsi kurma di Indonesia cukup banyak,
Untuk itu ID FOOD akan terus memperluas sinergi dengan berbagai pihak dalam mewujudkan potensi perdagangan pangan tersebut, termasuk dengan kalangan pengusaha yang tergbung dalam Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia.
“Kami terus perluas sinergi untuk potensi peningkatan perdagangan pangan, termasuk kolaborasi dengan Kadin Indonesia, sebagai wujud sinergi antara pemerintah, BUMN pangan dengan pelaku usaha,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua Umum Kadin Indonesia M. Arsjad Rasjid mengatakan, penyelenggaraan B20 Indonesia kali ini tidak hanya membahas rekomendasi, melainkan terkait warisan dan aksi juga.
Agenda B20 Indonesia dinilai sejalan dengan G20 sehingga dapat dikatakan bentuk gotong royong antara pemerintah dengan pelaku usaha.
Foto: Humas BUMN