:
Jakarta, InfoPublik - Tony Blair Institute (TBI) for Global Change melakukan pertemuan dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI pada Selasa (18/10/2022) di Gedung Kementeruan Kesehatan (Kemenkes).
Pertemuan tersebut untuk menindaklanjuti dukungan TBI pada pelaksanaan G20. Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan pandemi ini akan mungkin terjadi lagi di masa depan.
“Jadi bagaimana caranya kami mempersiapkan segalanya. Termasuk adanya dukungan TBI dalam melakukan persiapan, pencegahan, dan merespons pandemi,” kata Menkes Budi melalui keterangan resminya Jumat (21/10/2022).
Terdapat lima target yang ingin dicapai dalam Presidensi G20, antara lain pertama, membentuk Dana Pandemi agar ketika terjadi pandemi selanjutnya negara sudah punya dana yang memadai.
Kedua, membentuk mekanisme formal dalam penggunaan dana pandemi. Tujuannya supaya dana pandemi bisa digunakan dengan adil untuk mengakses vaksin obat-obatan, alat diagnostik terutama untuk negara berkembang.
Ketiga, membangun jejaring genome sequence di dunia. Pasalnya virus, bakteri, parasit penyebab pandemi bisa muncul dimana saja. Jadi, harus dibangun sistem surveilans yang sama rata di seluruh dunia.
Keempat, standar protokol kesehatan secara global. Contohnya pada saat ini terjadi semua negara lockdown, semua perekonomian turun. Seharusnya ada beberapa sektor yang tetap bisa beroperasional seperti pendistribusian logistik kesehatan.
Kelima, memastikan produksi vaksin, obat-obatan, dan alat kesehatan terdistribusi merata bagi semua negara khususnya negara berkembang.
TBI mengusulkan adanya strategi kolaborasi pasca kepresidenan G20 termasuk masterplan digitalisasi kesehatan, pengawasan, dan perawatan kesehatan primer. Sebelumnya, Kemenkes dan TBI telah menandatangani MoU kerja sama pada 28 Juni 2022 selama dua tahun.
TBI telah menyediakan bantuan teknis terkait Life Science. Hal ini dilakukan dengan menjajaki peluang investasi untuk mendukung program Life Science di Indonesia.
Adanya masukan ahli yang difasilitasi melalui Global Health Security Consortium (GHSC) tentang patogen dan sequencing manusia, surveilans, dan uji klinis skala besar vaksin Tuberkulosis (TBC).
TBI juga mendorong kerja sama manufaktur swasta untuk pengembangan Vaksin, Terapeutik, Diagnostik. Dilakukan juga diskusi dengan mitra potensial dari Inggris Raya terkait diagnostik, uji coba vaksinasi dan implementasi.
“Kami meminta saran untuk pengembangan life science dengan memfasilitasi dan menghubungkan dengan berbagai lembaga atau pusat penelitian di Inggris,” kata Menkes Budi.
Indonesia meminta TBI untuk memfasilitasi Indonesia dalam uji coba RnD vaksin TBC yang dikembangkan oleh Bill and Melinda Gates Foundation dan GlaxoSmithKline.
Terkait Strategi Komunikasi, TBI memberikan saran membangun komunikasi strategis untuk advokasi dan penyebarluasan informasi.
Foto: Kemenkes