Ada Lima Manfaat Presidensi G20 Indonesia bagi Para Pemimpin Daerah

:


Oleh Eko Budiono, Selasa, 18 Oktober 2022 | 14:56 WIB - Redaktur: Untung S - 354


Jakarta, InfoPublik - Para pemimpin daerah diharapkan dapat memanfaatkan Presidensi G20 Indonesia guna mengembangkan pariwisata, kepemimpinan muda, perdagangan, ambil peran dalam perdamaian dunia hingga menggalang kerja sama perkotaan.

Lima isu yang bisa diusung daerah itu, disampaikan Ketua Dewan Pengurus Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh (APEKSI), Bima Arya, dalam Jumpa Pers G20updates secara virtual melalui zoom, Selasa (18/10/2022) di Jakarta, bertajuk Merayakan Kepemimpinan Indonesia di G20.

Pertama terkait pariwisata daerah-daerah harus berbenah menjelang acara KTT G20 untuk mengenalkan destinasi pariwisata daerah.

“Untuk mengenalkan destinasi pariwisata, 500 kota kabupaten harus berbenah, bersiap-siap untuk mendapatkan efek-efek limpahan dari pertemuan ini,” kata Bima yang juga Wali Kota Bogor.

Kedua, Kepemimpinan Indonesia di G20 Bali juga membukakan ruang bagi kesempatan kerja sama perdagangan bagi daerah ketika bertemu dalam pertemuan-pertemuan terkait G20.

Selanjutnya, G20 itu akan memberikan banyak sekali terkait dengan isu perkotaan, membuka kerja sama yang lebih intens tentang isu perkotaan, isu transportasi, isu lingkungan hidup, isu climate change, dan isu SDGs atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.

Keempat, membuka ruang bagi Indonesia untuk memainkan peran yang sangat strategis di bidang perdamaian dunia.

“Itu mendorong peran kita dalam perdamaian dunia, tidak hanya di tingkat pemerintah, tapi juga sebagai warga negara,” ungkapnya.

Kelima, isu kepemimpinan muda di mana G20 bisa dimanfaatkan oleh kelompok muda melalui berbagai macam kegiatan. Terlebih Indonesia saat ini menghadapi bonus demografi bersama kota-kota lain di dunia.

“Baik itu kepemimpinan formal seperti walikota muda, bupati muda, maupun anak-anak muda, pemimpin komunitas yang memimpin secara informal,” lanjut Bima.

Dalam forum APEKSI, kata Bima, spirit kepemimpinan Indonesia dalam G20 terus digaungkan di berbagai kegiatan asosiasi, termasuk misalnya telah menggelar acara untuk kepemimpinan muda di Bandung, Bogor, Padang dan selanjutnya menyusul di Solo pada 28 Oktober nanti.

Sementara dalam isu perkotaan, APEKSI banyak mengelaborasi isu konsolidasi perkotaan termasuk implementasi pembangunan berkelanjutan atau sustainable development goals (SDGs).

“Pemerintah kota melalui APEKSI itu menyelenggarakan pemeringkatan atau indeks dari SGDs,” jelas Bima.

Melalui pemeringkatan itu capaian SDGS dari masing-masing kota bisa diketahui. Sedangkan untuk menjawab isu pariwisata dan perdagangan, APEKSI melakukan promosi mengenai potensi kedua bidang di berbagai forum regional dan global, dengan membawa bendera kepemimpinan Indonesia dalam G20 tahun 2022.

Menurut Bima, masing-masing isu telah memiliki forum sehingga mempermudah koordinasi, promosi, dan komunikasi. Misalnya di Solo dihelat smart city forum dan di Singkawang Kalimantan Barat diselenggarakan forum untuk membahas infrastruktur ibukota baru.

Selanjut Bima berharap APEKSI bisa menjadi penghubung di tingkat nasional dalam G20, untuk kemudian mampu menurunkan kelima isu di atas kepada para kepala daerah atau pemerintah kota.

“Isu apa saja yang saat ini yang menjadi fokus bisa kemudian teman-teman walikota mengartikulasi di daerah masing-masing dengan spirit yang sama, jadi key word-nya, kata kuncinya adalah harus ada orang-orang yang menjembatani, memberikan update isu-isu di tingkat G20 untuk diturunkan ke informasinya ke perkotaan," katanya 

Bima  mengajak semua Bupati dan Wali Kota untuk menjemput bola mengambil peran di G20 sehingga daerah bisa memaksimalkan manfaat atas kepemimpinan Indonesia dalam G20 tahun ini.

Foto: Tangkapan Layar Kanal YouTube FMB9