:
Oleh Tri Antoro, Selasa, 30 Agustus 2022 | 15:34 WIB - Redaktur: Untung S - 155
Badung, InfoPublik - Pameran Industry Task Force (ITF) pada Pertemuan Keempat Kelompok Kerja Ekonomi Digital atau 4th Digital Economy Working Group (DEWG) Meeting G20 membuka peluang kerja sama antarpelaku usaha di berbagai sektor industri teknologi digital.
"Adanya ITF, kita dapat membuka jalinan kerja sama antarindustri berbasis teknologi, sehingga bisa lebih terarah da maju bersama," kata Director Overseas Development WIR Group Yasha Chatab kepada InfoPublik.id pada Selasa (30/8/2022).
Melalui ITF antarpelaku usaha yang berpartisipasi akan mengenal satu sama lain. Sehingga, peluang terjadinya keakraban antarpelaku usaha sangat besar sesuai dengan core bisnis masing-masing.
Menurut Yasha, ketika berlangsungnya pameran ITF para pelaku usaha dari berbeda industri namun berbasis teknologi, dapat saling menjalin komunikasi. Sehingga berpeluang terjalin kerja sama pengembangan bisnis ke depannya.
"Mengeksplor kemungkinan kerja sama, misalnya dengan kartu prakerja, WIR bisa menjalin kerja sama dalam apa, kemudian dengan pelaku usaha lain juga bisa, yang penting sama-sama memanfaatkan teknologi terkini," kata Yasha.
Karena itu ia berharap, usai penyelenggaraan ITF nanti, antarpelaku usaha dapat tetap terus menjalin komunikasi dan koordinasi yang baik sehingga transformasi digital seperti cita-cita Indonesia bisa terwujud.
"Jika jalinan komunikasi itu baik usai ITF, tentu jika ada kesempatan bersinergi akan lebih mudah terlaksana. Apalagi semua saya yakin punya tujuan mulia membangun bersama ekosistem digital Indonesia," harapnya.
Diketahui, dalam pertemuan keempat DEWG G20, hadir secara langsung delegasi dari negara Australia, Brazil, Kanada, China, Uni Eropa, Prancis, Jerman, India, Italia, Jepang, Meksiko, Rusia, Arab Saudi, Afrika Selatan, Korea Selatan, Tukiye, Britania Raya, dan Amerika Serikat. Sementara delegasi dari Argentina hadir secara virtual.
Tampak hadir pula delegasi negara undangan antara lain Spanyol, Belanda, Singapura, Rwanda, Kamboja, dan Persatuan Arab Emirat (UAE). Selain itu juga ada, National Knowledge Partner Universitas Indonesia; Universitas Gadjah Mada, dan Universitas Padjadjaran. Ada pula perwakilan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Luar Negeri dan Badan Siber dan Sandi Negara.
Dari organisasi internasional hadir perwakilan antara lain International Telecommunication Union (ITU), United Nations Economic and Social Commissions for Asia and the Pacific (UN- ESCAP), United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD), and Organization for Economic Co-operation and Development (OECD), dan Islamic Development Bank (ISDB).
Foto: Amiri Yandi/InfoPublik