:
Jakarta, InfoPublik - Besarnya ketergantungan industri farmasi nasional terhadap bahan baku impor, merupakan tantangan tersendiri dalam mencapai ketahanan kesehatan nasional. Karena itu pentingnya kemandirian lewat bahan baku tradisional.
Hal tersebut Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan (Alkes) Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Lucia Rizka Andalusia, dalam Business Matching P4TO-PED dengan Industri dan Usaha bidang obat tradisional dan kosmetika, pada Rabu (24/8/2022) di Bali.
Ia juga mengatakan keragaman hayati tanaman, mikroorganisme, dan biota laut berkolerasi langsung dengan keragaman kimia yang memiliki potensi yang sangat besar bagi pengembangan obat.
“Hal itu diharapkan dapat menjadi peluang untuk mengurangi impor bahan baku dan menghasilkan substitusinya terutama bagi bahan baku natural asli Indonesia,” kata Rizka.
Kemenkes telah merintis pengembangan kemandirian bahan baku sediaan farmasi untuk mewujudkan kemandirian bahan baku natural. Rintisan itu dilakukan melalui fasilitasi peralatan Pusat Pengolahan Pasca Panen Tanaman Obat (P4TO) sejak 2012 dan Pusat Ekstrak Daerah (PED) kepada tiga daerah.
Kegiatan itu merupakan salah satu upaya yang dilakukan Kemenkes dalam rangka mempertemukan lintas sektor meliputi industri sebagai produsen, akademisi sebagai sarana pusat penelitian.
Juga daerah penerima P4TO dan PED sebagai penyedia Bahan Baku Natural (BBN) terstandar agar dapat melakukan kerja sama yang potensial.
Output yang diharapkan yaitu terjadi sinergitas lintas sektor dalam penyediaan bahan baku maupun produk yang terstandar untuk mendukung kemandirian bahan baku natural.
Kemudian outcome dari kegiatan ini diharapkan adanya kerja sama antara P4TO dan PED dengan industri dan usaha bidang obat tradisional dan kosmetika dalam penyediaan BBN terstandar.
“Kegiatan itu juga diharapkan dapat memberikan manfaat kepada akademisi, peneliti, Industri dan manufaktur bidang obat tradisional dan kosmetika, praktisi di fasilitas pelayanan kesehatan serta Pemangku kepentingan lintas sektor terkait,” kata Rizka.
Foto: Kemenkes