Dampak COVID-19 terhadap Perempuan Melatarbelakangi G20 MCWE 2022

:


Oleh Dian Thenniarti, Selasa, 23 Agustus 2022 | 21:10 WIB - Redaktur: Untung S - 280


Jakarta, InfoPublik – Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) akan mengusung tiga isu utama dalam konferensi tingkat menteri G20 tentang pemberdayaan perempuan (G20 Ministerial Conference on Women’s Empowerment/MCWE) yang akan dilaksanakan pada 24 – 25 Agustus di Nusa Dua Bali.

G20 MCWE merupakan komitmen Indonesia untuk melanjutkan G20 MCWE pada Presidensi G20 Italia 2021. Adapun MCWE 2022 dilatarbelakangi oleh dampak yang menimpa kelompok perempuan akibat pandemi COVID-19.

"Perempuan mengalami dampak yang paling signifikan dari kesenjangan gender yaitu rentan terhadap pemutusan hubungan kerja dan kehilangan mata pencaharian, rentan menjadi korban tindak kekerasan dan menanggung beban ganda dalam rumah tangga. Berdasar kondisi tersebut, Kemen PPPA menetapkan tema Recover Together, Recover Stronger to Close Gender Gap dengan tiga isu utama," ujar Deputi Bidang Kesetaraan Gender Kemen PPPA sekaligus Ketua Umum G20 MCWE 2022, Lenny Rosalin, pada Selasa (23/8/2022).

Adapun ketiga isu utama dalam MCWE tersebut adalah : (1) Aspek Ekonomi dari Perawatan Pasca COVID-19: Peluang yang Hilang di Pasar Tenaga Kerja; (2) Menutup Kesenjangan Gender Digital: Partisipasi Perempuan dalam Ekonomi Digital dan Pekerjaan Masa Depan; dan (3) Kewirausahaan Perempuan : Percepatan Kesetaraan dan Percepatan Pemulihan.

Lebih lanjut Lenny menjelaskan bahwa tiga isu besar dianggap penting karena dampak yang dihadapi perempuan selama masa pandemi termasuk diantaranya peningkatan angka pengangguran dan kemiskinan.

Akibat pandemi COVID-19, muncul ketimpangan pada pembagian kerja perawatan tidak berbayar (unpaid care work) yang menimpa perempuan yang mencapai 61 persen dibandingkan laki-laki. Selain itu, peran domestik (rumah tangga) lebih banyak dibebankan pada perempuan.

"Kami juga berharap dalam konferensi ini muncul perhatian yang lebih besar terhadap kelompok perempuan yang mengelola UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah)," ungkap Lenny.

Pertemuan ini akan dihadiri negara-negara anggota G20 dan enam negara undangan. Para peserta G20 MCWE 2022 akan melakukan identifikasi dan menangkap lanskap global, tren masa depan dan lintasan negara-negara anggota G20 pada isu-isu pemberdayaan perempuan yang terkait pada tiga isu utama.

Selain itu, peserta juga akan berbagi praktik baik dan pembelajaran negara-negara anggota G20 dalam isu pemberdayaan perempuan, memperluas diskusi dengan pemangku kepentingan G20 termasuk pemerintah, sektor swasta, masyarakat sipil, akademisi dan para pakar pembangunan dan mengembangkan rekomendasi dari MCWE hingga pertemuan pemimpin G20 tentang implementasi pendekatan nyata terhadap kebijakan dan program yang berorientasi pada pemberdayaan perempuan.

"Konferensi Tingkat Menteri G20 tentang Pemberdayaan Perempuan/MCWE 2022 diharapkan dapat merumuskan dan memperkuat komitmen negara-negara yang tergabung dalam G20 untuk menetapkan langkah ke depan, mengembangkan tindakan nyata bersama dalam menutup kesenjangan gender, dan mewujudkan pemberdayaan perempuan di 20 ekonomi terbesar dunia," tutup Lenny.

Kemen PPPA juga akan memastikan upaya memperkuat pengarusutamaan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan melalui Policy Notes yang meliputi pendidikan, kesehatan, pekerjaan, transisi energi, ekonomi digital, iklim dan lingkungan yang berkelanjutan.