:
Jakarta, InfoPublik - Health Working Group (HWG) ke-3 telah resmi dibuka oleh Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, pada Senin (22/8/2022) yang dilaksanakan di Bali.
HWG merupakan upaya bersama tingkat global dalam upaya pencegahan, kesiapsiagaan, dan respons dalam menghadapi pandemi yang akan datang.
Sebuah pandemi dapat muncul di mana saja di dunia, dan dengan demikian respons yang cepat itu penting untuk dapat mencegah, menahan, dan merespon penyakit.
Demikian pula, suatu penyakit mulai mereda di satu tempat, tapi muncul di tempat lain, hal itu dapat menyebabkan penyakit bangkit lagi di tempat awal.
“Ini adalah tanggung jawab kita bersama untuk memanfaatkan momen ini untuk memperluas penelitian dan kapasitas produksi alat kesehatan (alkes) yang adil dan merata dalam upaya pencegahan, kesiapsiagaan, dan respon secara global,” kata Menkes Budi.
Lebih lanjut, Indonesia ingin menyuarakan di pertemuan HWG ke-3 ini adalah equality, yakni prinsip-prinsip equality dalam riset dan produksi.
Karena pada saat pandemi ini terjadi, jika tidak memiliki kapasitas yang merata di seluruh dunia pandemi itu tidak akan selesai. Sehingga konsepnya adalah seluruh umat manusia di Indonesia harus diobati, atau prinsipnya menjadi pandemi one for all, all for one.
“Itu maksud utama kita yang ingin kita sampaikan, jadi kalau kita punya kapasitas riset dan kapasitas manufaktur maka akses bisa dilakukan oleh negara lain, karena tidak mungkin satu negara saja bisa menyelesaikan pandemi yang sifatnya global karena penularan terjadi lintas negara,” kata Menkes Budi.
Tema HWG 3 ini sejalan dengan transformasi sistem kesehatan Indonesia yang diinisiasi oleh Menkes Budi, terutama pada implementasi dari pilar ke-3 dan ke-6, yakni Transformasi Sistem Ketahanan Kesehatan, dan Transformasi Teknologi Kesehatan.
Foto: Kemenkes