:
Oleh G. Suranto, Senin, 15 Agustus 2022 | 15:40 WIB - Redaktur: Untung S - 315
Jakarta, InfoPublik - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Republik Indonesia (Kemendikbudristek RI) terus mendorong praktik baik dalam menerapkan gaya hidup yang berkelanjutan melalui agenda Pertemuan Tingkat Menteri di bidang Kebudayaan G20 (G20 Culture Minister’ Meeting) nanti.
Hal itu disampaikan oleh Hilmar Farid, Direktur Jenderal Kebudayaan serta Koordinator Pertemuan Tingkat Menteri Kebudayaan G20 melalui gelar wicara “Kebudayaan untuk Bumi Lestari” bersama Maudy Ayunda secara daring, pada Kamis (11/8) yang lalu.
Hilmar Farid mengatakan, “Begitu banyak pengetahuan dari masyarakat kita yang ada di sepanjang sejarah, sangat relevan dan dapat memberikan dampak positif bagi kehidupan kita hari ini. Hal ini yang ingin kami dorong dalam diskusi Pertemuan Tingkat Menteri bidang Kebudayaan nanti adalah untuk bergotong royong dalam mengombinasikan antara tradisi kebudayaan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus berkembang dengan pesat. Sehingga dapat mendorong praktik gaya hidup yang berkelanjutan,” papar Hilmar Farid, seperti dikutip dalam rilis Kemendikbudristek di Jakarta, Senin (15/8/2022).
Pada praktiknya, Hilmar menambahkan bahwa generasi muda memiliki peran besar dalam mendorong praktik gaya hidup yang berkelanjutan. Maudy Ayunda, sebagai Tim Juru Bicara Presidensi G20 Indonesia juga mengajak anak muda Indonesia untuk terus menggali tradisi dan kebudayaan yang unik dari Indonesia. “Untuk teman-teman, mari kita menggunakan our curiosity atau rasa ingin tahu kita untuk mengulik kembali kekayaan budaya yang ada di sekitar kita dari kearifan lokal dan juga local genius,” ucap Maudy.
Selain itu, Hilmar juga menjelaskan bahwa Kemendikbudristek, di bidang Kebudayaan mengajak dunia untuk bergotong royong dalam memulihkan sektor seni dan budaya dunia, sekaligus menimba inspirasi dari kebudayaan untuk praktik hidup berkelanjutan, melalui inisiatif Dana Global untuk Pemulihan Seni dan Budaya (Global Arts and Culture Recovery Fund). “Harapannya, Global Arts and Culture Recovery Fund menjadi landasan yang penting untuk mendukung praktik kehidupan yang berkelanjutan,” ujar Hilmar.
Saat ini, ucap Hilmar, negara-negara G20 telah mendukung ide praktik kehidupan yang berkelanjutan. Diskusi terkait Dana Global untuk Pemulihan Seni dan Budaya juga sudah mencapai bagian teknis terkait mekanisme dari pendanaan tersebut. “Kemendikbudristek bertujuan untuk mendapatkan komitmen dari Negara-negara Anggota G20 untuk mendukung inisiatif ini, agar pelaku budaya bisa kembali pulih pascapandemi,” tutup Hilmar.
Sumber Foto: Kemendikbudristek