:
Oleh G. Suranto, Kamis, 11 Agustus 2022 | 13:39 WIB - Redaktur: Untung S - 523
Jakarta, InfoPublik – Dalam rangkaian kegiatan G20 di bidang kebudayaan menuju G20 Culture Ministers’ Meeting yang akan diselenggarakan pada 12-13 September 2022 di Kawasan Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) akan mendorong budaya dan kearifan lokal di tanah air. Salah satunya mengadakan kegiatan ruwatan bumi.
Direktur Jenderal Kebudayaan, Kemendikbudristek, Hilmar Farid, menyampaikan bahwa ruwatan bumi itu hasil diskusi para seniman, utamanya.
Disebutkan, bahwa bumi sekarang dalam keadaan tidak baik. Perubahan iklim, dan dampaknya hampir di semua tempat luar biasa.
“Meruwat itu sebetulnya adalah semacam ritual yang merespon terhadap keadaan seperti itu, dan semacam doa untuk mengharapkan kebaikan melalui berbagai macam kegiatan yang kita bicarakan nanti di pertemuan itu, bumi bisa sehat,” terang Hilmar Farid pada acara Kebudayaan untuk Bumi Lestari yang disiarkan melalui FMB9ID_IKP, Kamis (11/8/2022).
Dalam kegiatan tersebut, kata Hilmar, akan tampil para seniman, dan sekarang para seniman itu sedang berkeliling ke seluruh Indonesia. “Jadi ruwatan bumi yang akan diselenggarakan di Borobudur nanti itu sebetulnya adalah kelanjutan dari Ruwatan Nusantara,” jelasnya.
Ia menambahkan, sekarang sedang berjalan di masing-masing komunitas. “Mereka dengan keinginan yang sama agar bumi menjadi lebih baik, dan di dalam setiap masyarakat kita ini ada praktek semacam itu,” ujarnya.
Semuanya punya ruwatan, tapi ritual yang mendoakan kesehatan bumi. “Jadi nanti di 13 September malam kegiatan tersebut akan berlangsung,” ungkapnya.
Sumber Foto: InfoPublik.