:
Oleh lsma, Selasa, 9 Agustus 2022 | 20:45 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 671
Jakarta, InfoPublik - Development Working Group (DWG) G20 menyelenggarakan pertemuan ketiga di Nusa Dua Bali, pada 10-12 Agustus 2022 dengan didahului sejumlah side events.
Values 20 atau V20 , komunitas pakar dan praktisi nilai global yang menyokong G20 dalam inisiasi, pembangunan, penguatan kembali nilai-nilai individu, institusi, nasional, dan global, menyelenggarakan event yang menyokong DWG dalam menopang kerja besar G20 Presidensi g20 Indonesia 2022.
Berlangsung pada Selasa, 9 Agustus, 2022, pukul 14.00 – 17.00 WITA secara hibrid dari Nusa Dua Bali, V20 2022 menghadirkan topik “Sustainability Compass; Value -Based Aproaches to Overcoming Global Challenges.
Menyajikan mini talkshow serta sejumlah kegiatan interaktif, acara ini menyasar 1.000 lebih peserta, termasuk sekitar 150 orang yang hadir langsung di Singaraja Hall 2, Bali Nusa Dua Convention Center 1. Selebihnya, mengikuti diskusi para pakar dan praktisi nilai dari tujuh negara melalui Youtube dan Zoom.
Melalui topik di atas, V20 2022 mengisi side event pertemuan ketiga DWG20 dengan pembahasan nilai-nilai unggul dari level personal, institusional, nasional, hingga global; perkenalan V20; hubungan kesadaran nilai-nilai dengan Sustainable Development Goals (SGDs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, sertavmengusulkan satu set nilai institusional bagi G20.
Staf Ahli Bidang Energi dan Penanggulangan Kemiskinan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) sekaligus Kepala Sekretariat Nasional SDGs Indonesia, Vivi Yulaswati, menyatakan bahwa nilai-nilai adalah pendorong utama pemaknaan SDGs.
"Kesadaran atas nilai-nilai seperti inklusivitas, kemanusiaan, keberlangsungan, membuat kita paham pentingnya pencapaian SDGs bagi semua," ujarnya, Selasa (9/8/2022).
Sementara Wakil Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. sekaligus Ketua Forum Human Capital Indonesia, Alexandra Askandar yang menjadi pembicara kunci menagatakan penerapan dan kesadaran atas pentingnya menumbuhkan nilai-nilai unggul masyarakat menunjukkan kepada forum G20 dan dunia bahwa Indonesia adalah bangsa besar dan dewasa.
"Salah satu contoh nyata adalah dihidupkannya nilai-nilai AKHLAK (Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif) bagi semua insan BUMN—termasuk Bank Mandiri: mitra V20 2022 dalam side event ini," ujarnya.
Dari Nusa Dua, Bali, V20 2022 menampilkan 20 pembicara dari tujuh negara yakni Indonesia, Arab Saudi, Australia, Inggris, Italia, India, Perancis . Mereka hadir dengan berbagai pengalaman dan latar belakang: akademisi, profesional, praktisi, kepala lembaga negara, pemimpin badan usaha milik negara, wirausaha, cendekiawan.
Pendiri V20 Global, Ghazi Binzagr dan Dimah Al-Sheikh (Arab Saudi) serta sejumlah co-founder turut hadir sebagai pembicara, host, dan panelis. Antara lain, Prof. Krzysztof Dembek (Australia), Marisa Faccio dan Stefano Petti (Italia), Dr. Mandeep Rai (Inggris), dan
Co-Founder sekaligus Ketua Task Force Tim V20 Pamela Doherty menyatakan penting bagi forum seperti G20 memfasilitasi kerja sama mengatasi berbagai tantangan yang tengah kita hadapi.
"Tatkala agenda global kian berkembang dengan tantangan yang semakin kompleks, kolaborasi efektif amat dibutuhkan,” kata Pamela.
“Ada peluang untuk lebih value-driven dalam kerja sama kita mengatasi beragam tantangan,” katanya menambahkan.
Dari dalam negeri, tampil sejumlah tokoh nasional dengan jam terbang tinggi di bidangnya masing-masing. Seperti Alissa Wahid, Co-Sherpa V20 2022, yang membahas Sustainability Compass. Hadir pula, Aziz Armand, Wakil Presiden Direktur & Group CEO - PT Indika Energy, serta Solihin Kalla - Presiden Direktur Kalla Group.
Alissa dikenal aktif mempromosikan nilai-nilai kebhinekaan inklusifisme dan toleransi beragama. Alissa yang juga menjabat Ketua Tanfidziyah PBNU, sejak 2019 lalu ditunjuk menjadi Duta Sustainable Development Goals (SDGs) oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional.
Bicara mengenai penyusunan dokumen komunike V20 berbasis Sustainability Compass (yang diadopsi dari lembaga Compass Education), Alissa menerangkan bahwa pendekatan Sustainability Compass yang digunakan V20 2022 dibangun berdasarkan arah kompas: Alam (Nature), Ekonomi (Economy), Kesehatan Jiwa Raga (Wellbeing), Masyarakat (Society). Dengan menyeimbangkan keempat arah kompas ini, serta menempatkan nilai-nilai sebagai pusatnya.
“Kita memiliki pegangan kuat untuk meraih tujuan-tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SGDs)," kata Alissa.
Dia menegaskan pentingnya ikhtiar bersama untuk menghidupkan nilai-nilai bermanfaat bagi pembangunan bangsa. ”Menjelang hari kemerdekaan ke-77, kita perlu terus bergerak, melakukan ikhtiar rekayasa sosial berbasis nilai untuk menyongsong Indonesia dan dunia yang lebih baik,” kata Alissa.
Sementara Presiden Direktur PT Garuda Indonesia Tbk, Irfan Setiaputra mengatakan, pemanfaatan Sustainability Compass merujuk pada praktek-praktek bisnis terbaik .
"Nilai nilai keberlanjutan bisnis menjadi fundamen penting akselerasi kinerja korporasi untuk terus bertumbuh dan berselaras secara konsisten. Ini akan memberi dampak positif dan konstruktif bagi kehidupan masyarakat,” kata Irfan.
Anggota Dewan Penasehat (Advisory Board) V20 ini percaya, keterlibatan aktif berbagai sektor korporasi merumuskan kebijakan bisnis berbasis-nilai, menjadi kontribusi penting mewujudkan pertumbuhan berkelanjutan dan stabilitas ekonomi global. “Hal ini terus kami selaraskan dalam kiprah Garuda Indonesia sebagai national flag carrier sekaligus mitra V20 untuk menjalankan mandat negara bagi kepentingan masyarakat,” tegas Irfan.