:
Jakarta, InfoPublik - Saat ini sebanyak 83 persen pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) nasional bergantung pada digitalisasi. Sebanyak 73 persen di antara pelaku UMKM telah memiliki akun di lokapasar (e-commerce).
Ha tersebut dikatakan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dalam side event G20 Indonesia bertajuk Digital Economy to Support SDGs, pada Senin (8/8/2022).
“Serta sebanyak 82 persen telah memasarkan produknya secara digital. Hingga Juni 2022, jumlah UMKM yang telah masuk ke dalam ekosistem digital telah mencapai 19,5 juta pelaku usaha,” kata Menteri Teten
Lanjutnya atau 30,4 persen di antaranya dari total UMKM yang tercatat sekitar 64 juta pelaku usaha. Sedangkan target yang ingin dicapai pemerintah ialah sebanyak 30 juta pelaku UMKM dapat masuk ke dalam ekosistem digital di 2024.
Untuk itu, lanjutnya Pemerintah Indonesia akan terus mendorong penciptaan nilai ekonomi baru untuk menghadirkan UMKM dalam ekosistem digital.
“Selain itu, pemerintah juga mempercepat satu juga UMKM onboarding dalam platform pengadaan barang/jasa pemerintah, serta memprioritaskan produk dalam negeri,” kata Menteri Teten.
Hal lain yang tak kalah penting ialah memastikan lokapasar dalam negeri bagi UMKM dapat terlindungi dengan baik. Karenanya Kemenkop UKM menyiapkan strategi dan langkah kebijakan utuh dari hulu ke hilir guna memastikan hal-hal itu terwujud.
Sementara itu, Kepala Badan Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bambang Brodjonegoro mendorong agar digitalisasi UMKM sebagai dukungan awal yang bisa dilakukan oleh pemangku kepentingan.
“Hal yang tak boleh luput ialah bagaimana mendorong pelaku usaha di sektor itu dapat naik kelas setelah masuk ke ekosistem digital. Jadi bukan hanya sekadar masuk ke market place saja. Banyak aspek lain yang harus diperhatikan untuk membuat UMKM naik kelas,” kata Bambang.
Selain itu, kata Bambang pihaknya mendorong digitalisasi UMKM dapat dilakukan dari hulu ke hilir dan tak berhenti pada masuknya pelaku usaha ke lokapasar.
“Hal-hal seperti produksi, peningkatan kapasitas, pengelolaan, pemasaran, hingga dorongan untuk menjaga kualitas produksi menjadi kunci penting agar UMKM dapat tumbuh berkualitas di dalam ekosistem digital,” kata Bambang.
Foto: Tangkapan Layar Youtube Kemenkop UKM