Penilaian Pakar Unair Tentang Juru Bicara Presidensi G20

:


Oleh MC PROV JAWA TIMUR, Kamis, 7 April 2022 | 17:12 WIB - Redaktur: Kusnadi - 133


Surabaya, InfoPublik – Forum G20 merupakan forum kerja sama multilateral antar 19 negara utama dan Uni Eropa (EU) di bidang ekonomi dan pembangunan internasional. Indonesia resmi menjadi Presidensi pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang akan dilaksanakan pada November 2022 di Bali. Perwakilan yang ditunjuk oleh pemerintah Indonesia untuk menjadi juru bicara (jubir) Presidensi G20 adalah Maudy Ayunda.

Siapa yang tak kenal dengan sosok Maudy Ayunda. Public figure yang dahulu sempat viral karena dilema memilih untuk melanjutkan kuliah S2 di Harvard atau Stanford itu kini sudah menjadi lulusan Universitas Stanford jurusan Administrasi Bisnis dan Pendidikan dengan gelar ganda.

Kecerdasan Maudy Ayunda memang sudah tidak diragukan lagi. Sebagai public figure yang sudah berkiprah di dunia entertainment sejak remaja, Maudy Ayunda cukup dikenal luas oleh masyarakat terutama di kalangan anak muda Indonesia.

Hal itulah yang disampaikan oleh Rani Sukma Ayu Suteja SIKom MSc. Pakar Marketing Communication Studies Universitas Airlangga (Unair) itu mengatakan kemampuan komunikasi Maudy Ayunda lebih dari cukup untuk menjadi jubir Presidensi G20 mewakili Indonesia.

Selama kiprahnya di dunia entertainment, tambah Rani, Maudy Ayunda juga mampu menjaga langkah dengan hati-hati sehingga selalu memiliki citra positif di hadapan publik. Citra positifnya, sambungnya, semakin diperkuat dengan riwayat pendidikannya.

Menurut Rani, tidaklah heran pemerintah Indonesia menjadikan Maudy Ayunda sebagai jubir Presidensi G20, terlebih saat ini pemerintah berfokus pada pembangunan generasi muda untuk Indonesia yang lebih inovatif dan kreatif.

“Rekam jejak Maudy yang dipandang positif oleh sebagian besar anak muda Indonesia menjadikan ia sebagai role model yang baik. Oleh karena itu, Maudy memiliki kredibilitas dan kapabilitas yang kuat untuk menjadi jubir Presidensi G20,” ujar dosen Ilmu Komunikasi Unair tersebut, dalam rilis Unair yang diterima, Kamis (7/4/2022).

Selain itu, Rani juga berkata latar belakang pendidikan Maudy Ayunda yang melanjutkan kuliah S2 di jurusan bisnis semakin mendukung wawasan Maudy, sebab G20 merupakan forum ekonomi yang anggotanya terdiri dari negara-negara dengan perekonomian kuat. Latar belakang pendidikan dasar dan menengah Maudy Ayunda di sekolah internasional, lanjut Rani, adalah poin plus yang menjadi salah satu faktor pada akhirnya ia dipilih menjadi jubir Presidensi G20.

“Saya rasa Maudy sudah sangat terbiasa menggunakan berbagai bahasa asing di lingkungan yang mendukung pula. Jadi, saya setuju penguasaan bahasa yang dimiliki Maudy menjadi salah satu faktor terpilihnya ia,” tutur Rani.

Rani juga merasa dipilihnya Maudy Ayunda menjadi jubir Presidensi G20 mewakili Indonesia memiliki dampak positif bagi generasi muda Indonesia, sebab Maudy Ayunda merupakan representasi anak muda Indonesia yang kreatif dan inovatif.

“Dengan adanya Maudy, diharapkan dapat meningkatkan minat generasi muda untuk mengakses informasi terkait G20. Hal ini dapat mendukung kesuksesan pembangunan ekonomi di Indonesia. Sejak dipilihnya Maudy sebagai jubir G20, saya lihat banyak anak muda termasuk mahasiswa saya dan keponakan saya yang mulai mencari tahu apa itu G20. Saya rasa ini adalah awal yang baik,” pungkas Rani. (MC Diskominfo Prov Jatim/non-madr)