:
Oleh Wahyu Sudoyo, Selasa, 8 Maret 2022 | 18:02 WIB - Redaktur: Untung S - 395
Jakarta, InfoPublik – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) merangkul sejumlah mitra, mulai dari kampus ternama hingga organisasi internasional dalam melakukan orkestrasi isu transformasi digital di Kelompok Kerja Ekonomi Digital atau Digital Economic Working Group (DEWG) forum Presidensi G20 Indonesia.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Kominfo yang juga Chair Digital Economy Working Group G20 2022, Mira Tayyiba, menjelaskan para mitra tersebut diharapkan bisa ikut menyukseskan tema besar DEWG, transformasi digital yang inklusif, memberdayakan, dan berkelanjutan.
“Jadi kami melibatkan bukan saja kementerian atau lembaga melalui working group (kelompok kerja), tapi juga melibatkan akademisi juga asosiasi dan bahkan juga komunitas,” ujar Sekjen Kementerian Kominfo dalam Konferensi Pers Achieving a Resilent Recovery: Working Together for a More Inclusive, Empowering, and Sustainable Digital Transformation di Hotal Pullman Jakarta pada Selasa (8/3/2022).
Dua narasumber dalam konferensi pers itu antara lain Sekretaris Jenderal Kementerian Kominfo/Chair Digital Economy Working Group G20 2022, Mira Tayyiba, dan Staf Khusus Menteri Kominfo/Co-Chair Digital Economy Working Group G20 2022, Dedy Permadi.
Lebih lanjut Mira menjelaskan, mitra akademisi nasional (national knowledge partner) yang dirangkul dalam DEWG antara lain Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Indonesia, Universitas Padjadjaran dan CSIS (Centre for Strategic and International Studies).
Untuk mitra akademisi global (global knowledge partner), DEWG menggandeng Internasional Telecommunication Union (ITU), OECD (Organisation for Economic Co-operation and Development), UNESCAP (United Nations Economic and Social Commission for Asia and the Pacific), dan UNCTAD (United Nations Conference on Trade and Development).
“Kita juga dibantu oleh nasional strategic stakeholders (pemangku kepentingan strategis nasional), antara lain Mastel (Masyarakat Telematika Indonesia), APJI (Asosiasi Penyelnggara Jasa Internet), ABDI (Asosiasi Big Data Indonesia), ICSF (Indonesia Cyber Security Forum), Siberkreasi, dan idEA (Indonesia E-Commerce Association),” jelasnya.
Menurut Mira, para mitra tersebut akan membantu DEWG dalam mengorkestrasi seluruh isu transformasi digital lintas working group dan lintas engagement group pada Presidensi G20 Indonesia.
Dalam hal itu, lanjutnya, ada tiga isu prioritas yang akan dibahas, yaitu terkait dengan conectivity and postcovid-19 recovery (konektivitas digital dan pemulihan pascaCOVID-19), digital skill and digital literacy (literasi dan kecakapan digital), dan cross-border data flow and data free flow with trust (arus data di atas batas negara).
“Pemilihan tema tersebut selain memastikan keberlanjutan dan kesesuaian dengan prioritas pada presiden G20 sebelumnya, juga menangkap dinamika landscape kegiatan ekonomi digital yang terjadi di Indonesia maupun di tingkat Global,” katanya.
Foto: Kanal YouTube Kemkominfo TV