:
Oleh G. Suranto, Selasa, 8 Maret 2022 | 15:37 WIB - Redaktur: Untung S - 326
Jakarta, InfoPublik - Transformasi ekonomi dan inklusi keuangan yang menyasar pada usaha mikro kecil menengah (UMKM) itu, menjadi salah satu prioritas pemerintah Indonesia dalam gelaran Presidensi G20.
Hal itu, sesuai dengan yang disampaikan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo pada side events KTT G20 akhir 2021 lalu
“Kita tahu bahwa digitalisasi itu menjadi salah satu hal yang tidak bisa kita hindari, pada era revolusi industri saat ini yang merupakan era disruptif, kita tahu bahwa perkembangan bisnis yang mengandalkan IT katakanlah bisnis startup terus meningkat setiap tahunnya," kata Wakil Rektor Universitad Gadjah Mada (UGM) Bidang Sumber Daya Manusia dan Aset, Prof. Dr. Ir. Bambang Agus Kironoto, saat membuka acara Kuliah Umum FEB UGM Yogyakarta Menuju Presidensi G20 Indonesia 2022 Digitalisasi UKM secara daring, Selasa (8/3/2022).
“Para pembuat startup berlomba-lomba untuk mengenalkan produk mereka ke masyarakat, salah satunya adalah yang sedang naik daun beberapa tahun terakhir ini adalah Fintech atau finansial teknologi,” imbuhnya.
Disebutkan, munculnya fintech di Indonesia diyakini memberikan manfaat yang besar dan bertujuan untuk memudahkan masyarakat dalam melakukan transaksi keuangan secara online, meningkatkan literasi keuangan, dan mewujudkan inklusi keuangan di Indonesia.
Sudah ada bukti konkrit dari Badan Pembangunan Nasional (Bappenas) mencatat bahwa ada 16,9 juta UMKM telah masuk ke dalam ekosistem digital, dan capaian itu adalah sesuatu yang luar biasa, karena tanpa dukungan teknologi informasi yang memadai perkembangan UMKM mungkin tidak secepat yang sekarang ini.
“Bahkan di masa pandemi pun kami yakin teknologi informasi ini sangat berperan yang sangat bisa kita harapkan. Kita melihat bagaimana katakanlah, penjualan online dengan OVO, Gojek, Tokopedia, Shopee dan lain sebagainya sama sekali tidak terkena dampak pandemi, bahkan cenderung mengalami peningkatan karena mungkin orang-orang sekarang berpergian agak malas lebih baik melakukan persiapan persiapan atau kegiatan kegiatan secara online,” terangnya.
“Serupa tentunya terkait dengan UMKM, saya bisa memastikan, meyakini bahwa itu dengan memanfaatkan transformasi digital UMKM akan terus berkembang semakin baik dari waktu ke waktu, tanpa dukungan dari pemerintah harapannya. Dengan dukungan dari pemerintah harapannya transformasi digital ini bisa lebih dipercepat yang mendorong para UMKM bisa melakukan kegiatan-kegiatan dalam ekosistem digital dengan cara membuka akses keuangan lebih luas,” paparnya.
Munculnya fintek di Indonesia ini sedemikian cepat berkembang ke berbagai sektor, mulai dari startup pembayaran payment gateway, manajemen keuangan, dan lain sebagainya. Saat ini mungkin kita kenal yang OVO, Grab dan sebagainya, diperkirakan masih ada model-model pembayaran fintek yang lain, seperti ovopay, shopeepay, dan lain-lain. “Hari ini OVO memfaslitasi adanya kuliah umum ini, saya kira suatu hal yang perlu kita apresiasi,” ujarnya.
Sumber Foto: InfoPublik