Bangun Pariwisata, Nation Branding Indonesia di Forum G20 Jangan hanya Jargon

:


Oleh Wahyu Sudoyo, Selasa, 8 Maret 2022 | 11:35 WIB - Redaktur: Untung S - 269


Jakarta, InfoPublik – Narasi nation branding (membangun identitas negara) Indonesia, untuk membangun sektor pariwisata melalui forum Presidensi G20 Indonesia, diharapkan jangan hanya sekedar jargon atau slogan.

Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (Dirjen IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Usman Kansong, menegaskan nation branding Indonesia di mata dunia, dalam forum G20, memegang peran penting untuk menciptakan nilai lebih dibanding negara lain.

Nation brand bukan sekedar jargon atau slogan tetapi citra yang kuat sehingga Indonesia memiliki nilai lebih dibandingkan negara lain,” ujar Dirjen IKP Kominfo dalam webinar Setneg Mantul Road to G20: Akselerasi Pemulihan Ekonomidan Pariwisata Nasional Melalui G20 pada Selasa (8/3/2022).

Webinar tersebut juga dihadiri Bupati Manggarai Barat, Edistasius Endi dan Narasumber Kepala Biro Humas Kementerian Skeretariat Negara, Eddy Cahyono Sugiarto, Staf Khusus Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, M. Riza Adha Damanik, Direktur Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores, Shana Fatina, Kepala Berwakilan Bank Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Timur, I Nyoman Ariawan Atmaja, Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi Koperasi, UKM Kabupaten Manggarai Barat, Tharesia Primadoina Asmon, dan Kepala Balai Taman Nasional Komodo, Lukita Awang Nisyantara.

Lebih lanjut Usman menjelaskan, derdasarkan data yang dirilis dalam Anholt-Ipsos Nation Brand Index 2021, Indonesia berada di peringkat 43 dari 60 negara.

Dalam hal itu, ada lima kategori yang menjadi keunggulan Indonesia, yakni Open for Business (keterbukaan bisnis) di peringkat 22, Memiliki kekayaan budaya, sejarah, kuliner di peringkat 26, Pertumbuhan pendapatan perkapita yang kian membaik, di peringkat 27, dan Adventure (petualangan) di peringkat 32 dan Quality of Life (hidup berkualitas) di peringkat 35.

Kelima aspek itu, katanya, merupakan kekuatan Indonesia yang diakui secara internasional dan bisa dimanfaatkan untuk membangun Kembali sektor pariwisata.

“Oleh karena itu, kita perlu memperkuat nation branding Indonesia dengan menonjolkan keunggulan-keunggulan tadi,” imbuhnya.

Menurut Usman, citra positif di mata internasional tidak cukup dibentuk dengan kata-kata, karena harus ada keyakinan dan menunjukkan bukti nyatanya.

Di antaranya adalah dengan menyiapkan infrastruktur yang memadai dan kualitas sumber daya manusia (SDM) berkelas internasional untuk menarik wisatawan asing.

Hal yang sama juga harus dilakukan untuk menarik minat para investor asing, yang menjadi salah satu tujuan dari penyelenggaraan Presidensi G20 Indonesia itu.

“Bukan hanya pelaku usaha dan industri yang dituntut berbenah, penyederhanaan birokrasi dan pemerintahan yang transparan sangat berperan dalam hal ini,” tuturnya.

Dengan berbagai upaya yang dilakukan dan rangkaian acara sampingan (side event) G20, Usman optimistis ekonomi nasional akan segera pulih, yang didorong dari sektor pariwisata.

“Kita harus optimistis Presidensi G20 Indonesia akan memulihkan Indonesia, bahkan dunia, terutama di sektor pariwisata,” tuturnya.

Foto: zoom/webinar