:
Oleh Taofiq Rauf, Selasa, 8 Maret 2022 | 07:08 WIB - Redaktur: Untung S - 246
Jakarta, InfoPublik – Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jawa Barat (Jabar) melakukan terobosan gerakan antikorupsi sejak dini. Langkah nyata yang dilakukan, yaitu dengan menanamkan pendidikan karakter antikorupsi di sekolah-sekolah jenjang sekolah menengah atas (SMA), sekolah menengah kejuruan (SMK) dan sekolah luar biasa (SLB).
“Kita membentuk pendidikan karakter bagi peserta didik. Yaitu, melalui pendidikan antikorupsi sebagai pendidikan karakter di Jabar. Isu antikorupsi, menjadi salah satu yang dibahas dalam Presidensi G20 Indonesia 2022. Itu menjadi momentum dibentuknya komitmen bersama memberantas korupsi secara global,” kata Kepala Disdik Jabar, Dedi Supandi, Senin (7/3/2022).
Sebagai panduan bagi peserta didik, pihaknya telah membuat modul yang nantinya akan masuk dalam pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN) 2022. Modul Inseri itu, berisi pendidikan antikorupsi dan merupakan bagian untuk pembiasaan karakter kearifan lokal bagi peserta didik.
“Modul itu akan digunakan di seluruh sekolah jenjang SMA/SMK dan SLB di Jabar. Kita juga sudah ada juga Peraturan Gubernur Nomor 60 Tahun 2019 tentang Pendidikan Antikorupsi pada Satuan Pendidikan,” ungkapnya.
Menurutnya, pola pengajaran pendidikan antikorupsi harus dilakukan secara serius dan berkelanjutan. Sehingga anak muda Indonesia nantinya menjadi generasi yang bersih dari korupsi.
“Momentun G20 itu bisa menjadi gong dalam implementasi pemberantasan korupsi. Agar dunia mengetahui keseriusan Indonesia memberantas praktik korupsi,” pungkasnya.
Foto ilustrasi: Siswa mengerjakan soal ujian sekolah di SMPN 1 Kudus, Kudus, Jawa Tengah, Senin (7/3/2022). Pemerintah setempat mengizinkan sebanyak 441 Sekolah Dasar (SD) dan 49 Sekolah Menengah Pertama (SMP) menggelar ujian PTS (Penilaian Tengah Semester) secara tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho/rwa.