:
Oleh Taofiq Rauf, Minggu, 6 Maret 2022 | 22:05 WIB - Redaktur: Untung S - 408
Jakarta, InfoPublik – Co-Chair Science 20 (S20), Mohammed Ali Berawi, mengatakan Presidensi G20 Indonesia 2022 dapat mendorong percepatan pemulihan ekonomi melalui transformasi digital.
Transformasi digital, menjadi salah satu agenda utama forum internasional yang rangkaian pertemuannya telah dimulai pada 1 Desember 2021 dan berakhir pada 30 November 2022.
“Teknologi digital saat ini telah banyak dimanfaatkan untuk meningkatkan kinerja pembangunan proyek, pemanfaatan produk, dan penyediaan layanan pada berbagai industri melalui proses kerja yang lebih efektif dan efisien mulai dari perencanaan, produksi hingga operasi dan pemeliharaan yang handal dan berkelanjutan,” kata Ali saat dihubungi, Minggu (6/3/2022).
Sebagai contoh yaitu sharing economy, otomasi kendaraan, bangunan pintar, maupun produk yang rendah emisi dan dapat didaur ulang. “Itu adalah bagian dari revolusi industri berbasis teknologi digital telah mempengaruhi pola pembangunan,” tambahnya.
Teknologi digital telah digunakan untuk menghadapi tantangan global saat ini. Teknologi itu, telah memungkinkan aktifitas kerja jarak jauh, otomatisasi proses bisnis, dan transaksi bisnis tanpa kontak fisik selama pandemi. Teknologi digital dikatakan Ali telah menciptakan ‘kenormalan baru’ dengan menghadirkan cara-cara inovatif dengan hasil yang lebih produktif. Sehingga transformasi digital memiliki peran penting sebagai penggerak ekonomi saat ini dan pemulihan ekonomi pascapandemi untuk memastikan kesinambungan pembangunan ekonomi dan sosial.
“G20 akan memainkan peran penting untuk mendorong penciptaan, transformasi dan pemanfaatan teknologi digital untuk menjalankan pembangunan yang berkelanjutan, mengawal perubahan iklim, dan meningkatkan akses kesehatan, kesetaraan sosial dan stabilitas global,” kata Ali.
Pemerintah pun, melanjutkan kebijakan yang mendukung trasnformasi digital dan peningkatan kompetensi yang relevan bagi usaha/industri kecil dan menengah (UKM/IKM) melalui literasi, akses dan infrastruktur digital. Penggunaan teknologi digital akan dapat meningkatkan kinerja produksi dan menciptakan platform bisnis yang terhubung dengan pelanggan dan pasar. Kebijakan transformasi digital sangat penting untuk dapat menciptakan ekosistem bagi pertumbuhan ekonomi digital.
“Dukungan kebijakan dan pendanaan untuk menciptakan dan menyediakan infrastruktur teknologi, memfasilitasi pengembangan keterampilan dan kompetensi serta kolaborasi antara parapihak terkait akan mempercepat pemulihan ekonomi pascapandemi baik nasional maupun global,” kata Ali.
Dikatakannya lebih lanjut, G20 atau Group of Twenty merupakan forum kerja sama multilateral yang terdiri atas 19 negara utama dan Uni Eropa dalam menangani berbagai tantangan global dalam ekonomi, stabilitas keuangan, mitigasi perubahan iklim dan pembangunan berkelanjutan.
“Kerja sama antar negara maju dan berkembang ini memiliki peran penting untuk memastikan pencapaian pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,” pungkasnya.
Foto: Istimewa