:
Oleh Taofiq Rauf, Minggu, 6 Maret 2022 | 17:32 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 315
Jakarta, Infopublik – Peneliti transportasi Universitas Indonesia, Andyka Kusuma berpendapat bahwa wacana yang digulirkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno terkait pembuatan kereta gantung (cable car) di kawasan Puncak, Bogor sebagai hal yang mendukung transmisi energi.
Wacana tersebut diakuinya memang ramah lingkungan. “Ini memang ramah lingkungan karena berbasis listrik,” katanya ketika dihubungi, Sabtu (5/3/202) di Jakarta.
Dalam mewujudkan dunia yang bebas karbon, katanya, memang diperlukan langkah tepat untuk mengurangi emisi. Transportasi berbasis rel atau listrik adalah jalan keluarnya.
“Selain kereta gantung, kita bisa gunakan juga bus listrik dalam rangka transmisi energi terbarukan,” ungkapnya.
Kereta gantung ini menurutnya akan lebih tepat lagi diimplementasikan untuk sektor pariwisata. Sedangkan untuk kebutuhan transportasi harian bisa menggunakan alternatif lain.
“Kereta gantung cocok hanya untuk kegiatan pariwisata. Namun perlu diperhitungkan juga dukungan first dan last mile di daerah puncak yang harus ditopang dengan angkutan yang mudah bermanuver,” tambahnya.
Sementara itu, di saat yang terpisah, Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Usman Kansong menuturkan bahwa transmisi energi menjadi salah satu isu utama dalam Presidensi G20. Selain itu juga ada dua isu utama lainnya yaitu sistem kesehatan dunia, serta transformasi ekonomi dan digital.
“Transmisi energi bertujuan untuk dekarbonisasi terwujudnya net zero emission (netralitas karbon) di tahun 2060,” katanya.
Untuk itu diperlukan sinergi bersama baik dalam negeri maupun sesama negara di dunia agar target tersebut tercapai. “Dalam forum G20 ini akan dibahas mengenai hal tersebut. Dan diharapkan ada kesepakatan bersama sehingga target netralitas karbon bisa benar-benar terwujud demi kelestarian lingkungan,” katanya.