:
Oleh Taofiq Rauf, Minggu, 6 Maret 2022 | 08:44 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 253
Jakarta, InfoPublik – Koordinator Kesekretariatan Focal Point Biro Hukum dan Kerja Badan Riset dan Invasi Nasional (BRIN), Nena Melia mengatakan Indonesia berkomitmen menjaga keanekaragaman hayati atau biodiversitas, bukan hanya untuk kepentingan nasional, tapi lebih dari itu, untuk kepentingan dunia. Karenanya Indonesia dikatakan Nena selalu aktif dalam setiap keanggotaan maupun pertemuan yang berkaitan dengan biodiversitas. Hal itu pun sejalan dengan salah satu isu yang dibahas dalam Presidensi G20 Indonesia 2022, transmisi energi.
“Selama ini Indonesia terlibat dalam setiap pertemuan terkait biodiversiti, termasuk terkait hutan bakau dan lainnya. Indonesia sudah memiliki komitmen dengan berbagai organisasi global yang tujuannya untuk menjaga, mengonservasi biodiversitas,” kata Nena, Sabtu (5/3/2022) di Jakarta.
Nena menambahkan Indonesia memegang peran penting karena jadi salah satu negara dengan kekayaan hayati melimpah, sehingga berdampak pada perbaikan iklim dunia. Misalnya saja terumbu karang dan hutan bakau yang banyak tersebar di wilayah tanah air yang sangat berpengaruh dalam menyerap karbon dioksida (CO2).
“Ya memang bakau adalah salah satu cara untuk menjaga keanekaragaman hayati. Dan itu termasuk dalam bidang konservasi,” ungkapnya.
Terkait dengan Global Biodiversity Research Partnership (GBRP), kata Nena, Indonesia pun menjadi bagian di dalamnya. Bahkan Indonesia bisa memberikan contoh pada dunia bagaimana memanfaatkan keanekaragaman hayati tanpa harus merusak lingkungan dan tetap mempertimbangkan konservasi.
“Indonesia bisa jadi percontohan bagaimana kita bisa memanfaatkan biodiversitas tanpa merusak dan tetap mempertimbangkan konservasinya. Ini yang disoroti untuk dijadikan percontohan pada saat kita menjelaskan terkait biodiversity utilitazion untuk green and blue economy,” tambahnya.
Terpisah, Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kementrian Komunikasi dan Informasi (Kominfo), Usman Kansong menuturkan, komitmen bersama diperlukan dalam menjaga keanekaragaman hayati di dunia.
Indonesia dikatakannya telah melakukan banyak hal nyata. Namun begitu masih tetap diperlukan komitmen bersama negara lain terutama yang tergabung dalam G20. “Tujuannya menjaga kelestarian lingkungan. Dan ini menjadi isu yang dibahas dalam salah satu tema besar yaitu transisi energi dalam Presidensi G20,” katanya.