Pertama di ASEAN, Indonesia Memiliki G20 Studies Center Berbasis Universitas

:


Oleh lsma, Minggu, 6 Maret 2022 | 14:15 WIB - Redaktur: Untung S - 167


Jakarta, InfoPublik - Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Pelita Harapan (UPH) telah membuka Pusat Studi Group of Twenty (G20) Indonesia, yang akan dijalankan selama 5 tahun ke depan.

Pusat studi itu berfokus menjadi ‘Knowledge Hub G20’ pertama di Asia Tenggara yang berkontribusi untuk membantu panitia nasional G20 dalam hal riset, inovasi, penyediaan pakar, dan masukan dari sisi akademik.

Pusat Studi G20 yang pertama di ASEAN itu, dapat menjadi pusat penelitian studi baru dalam rangka mendukung penanganan isu-isu global.

“Pusat Studi G20 di UPH menjadi pusat studi berbasis universitas pertama di Indonesia maupun di Kawasan ASEAN. Kami berharap, pusat studi ini dapat menghasikan penelitian-penelitian baru tentang studi Geopolitik dan Geoekonomi pascaCOVID-19 nanti. Saya sangat berharap pusat studi ini dapat melibatkan dan juga menghadirkan para global experts untuk mendukung Presidensi G20 Indonesia,” kata Rektor UPH DR. (Hon.) Jonathan L. Parapak, M.Eng., Sc. 

Dalam keterangan tertulis yang diterima pada Sabtu (5/3/2022), Rektor UPH juga menyambut gembira atas dibukanya Pusat Studi G20 di UPH. Ia menyatakan bahwa Pusat Studi ini menjadi komitmen UPH untuk terus berkontribusi aktif bagi kemajuan bangsa.

“Pusat Studi G20 di UPH merupakan bentuk kontribusi produktif UPH kepada komunitas akademis juga pemerintah untuk aktif memberikan masukan yang bermanfaat terhadap panitia nasional Presidensi G20 sekaligus guna meningkatkan kerja sama multilateral. Saya bersyukur UPH mendapat kepercayaan ini, dan UPH akan berperan maksimal dalam memenuhi tujuan Pusat Studi G20, yaitu sebagai ‘Knowledge Hub G20’ pertama di Asia Tenggara,” jelas Rektor UPH.

Stephanie Riady, B.A., M.Ed., selaku Executive Director Yayasan Pendidikan Pelita Harapan (YPPH) mengatakan sebagai satu-satunya universitas swasta yang memiliki Pusat Studi G20, pihaknya berkomitmen untuk siap berperan maksimal guna mendukung kesuksesan Pemerintah Indonesia dalam penyelenggaraan Presidensi G20.

"Pusat Studi ini merupakan kesempatan yang sangat baik untuk memperkaya proses pendidikan di UPH,” kata Stephanie.

Amelia Joan Ribka Liwe, S.S., M.A., Ph.D. selaku Managing Director Pusat Studi G20 UPH dan Ketua Program Studi (Kaprodi) Magister Hubungan Internasional (MHI) UPH mengatakan, tujuan dari Pusat Studi ini adalah untuk mempromosikan pertukaran intelektual dan pembangunan pengetahuan tentang G20 termasuk prioritas dan implementasinya.

“Pembentukan Pusat Studi G20 berfokus pada lima tujuan awal yaitu membangun fasilitas fisik di kampus UPH dan struktur organisasi, meningkatkan kesadaran masyarakat akan kepresidenan G20 Indonesia melalui sosialisasi media dan kegiatan penjangkauan masyarakat serta membangun jaringan sarjana internasional yang berkepentingan dengan G20, mengembangkan akuisisi materi G20 yang sistematis dan membuat sistem penyimpanan online untuk materi G20, mempromosikan pertukaran intelektual dan pemahaman interdisipliner tentang G20 melalui kuliah umum bulanan dan diskusi, juga mendorong proyek penelitian dan publikasi yang berorientasi pada kebijakan,” jelasnya.

Pusat Studi G20 UPH merupakan suatu kebanggan tersendiri bagi UPH, khususnya FISIP UPH, atas kepercayaan dan dukungan serta kerja sama untuk saling menunjang kegiatan-kegiatan penelitian dan forum diskusi ilmiah. FISIP UPH akan selalu menyediakan tenaga peneliti yang mumpuni dan fasilitas yang diperlukan dalam menjalankan Pusat Studi G20.