:
Oleh lsma, Kamis, 3 Maret 2022 | 17:18 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 427
Jakarta, InfoPublik - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa selama Presidensi G20, dukungan seluruh jajaran Polri dibutuhkan untuk mendukung kelancaran sampai acara puncak yang akan diselenggarakan di bulan November di Bali.
Dalam keterangan tertulis yang diterima Kamis (3/3/2022), Airlangga menyebutkan bahwa manfaat Presidensi G20 ini perlu disampaikan kepada masyarakat bahwa momen ini berdampak pada konsumsi dalam negeri sebesar 1,7 triliun rupiah.
Selain itu, lanjut Airlangga, Presid3nsi G20 bakal menambah PDB sebesar 7,4 triliun, dan tenaga kerja langsung 33 ribu, serta memberi manfaat ekonomi melebih saat gelaran IMF World Bank 2018 lalu.
"Itulah mengapa dukungan Polri sangat dibutuhkan agar Presidensi G20 Indonesia berjalan lancar," ujar Airlangga.
Airlangga memaparkan, dalam memanfaatkan momentum pertumbuhan ekonomi ini, Pemerintah memutuskan untuk terus mendorong berbagai program pemulihan ekonomi nasional salah satunya di sektor perlindungan sosial melalui Bantuan Tunai untuk PKL, Warung, dan Nelayan (BT-PKLWN).
Pada 2021, bantuan tersebut berhasil disalurkan hampir 99% dengan bantuan TNI-Polri. Berdasarkan hal tersebut, Menko Airlangga mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo memutuskan program BT-PKLWN kembali disalurkan dengan bantuan TNI-Polri pada 2022 dengan target yang berbeda yaitu untuk penanganan kemiskinan ekstrem di 212 kabupaten/kota.
“Saya ucapkan terima kasih dan apresiasi kepada segenap jajaran Polri yang telah mengawal kebijakan ekonomi sekaligus juga penanganan Covid-19 yang saya yakin akan berbeda apabila kita tidak mendapatkan dukungan yang luar biasa dari Bapak Kapolri dan jajarannya,” ucap Menko Airlangga.
Selanjutnya, Menko Airlangga mengatakan bahwa di 2022 Pemerintah memperkirakan pertumbuhan ekonomi mencapai 5,2%. Pertumbuhan tersebut bisa dicapai apabila penanganan Covid-19 berjalan dengan baik. Menko Airlangga mengatakan bahwa dalam rapat dengan Presiden Joko Widodo, Pemerintah telah mempersiapkan roadmap transisi dari pandemi menuju endemi.
“Selain disiapkan terkait pre kondisi kesehatannya, kita siapkan juga terkait pelayanan kesehatan. Namun kegiatan yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi perlu terus kita dorong karena momentum kita untuk tumbuh lebih tinggi ada di 2022. Kita ketahui proyeksi pertumbuhan di dunia di 2023 lebih rendah dari 2022, sehingga momentum bagi Indonesia tumbuh kita harus dorong dan maksimalkan di 2022,” ujar Menko Airlangga.
Terkait dengan transformasi ekonomi Indonesia, Menko Airlangga mengatakan bahwa Pemerintah terus mendorong pemulihan daya beli dan diversifikasi ekonomi dengan melakukan reformasi struktural.
“Dengan reformasi struktural, sekarang kita naik ke upper middle income country, dan tentu kita berharap bahwa kita bisa mencapai lepas dari middle income trap antara 2030 – 2035. Presiden akan menggenjot investasi yang akan mendorong kita lepas dari middle income country dan di tahun 2045 kita menjadi top 10 negara dunia. Bahkan jika Indonesia berada pada track yang benar, akan termasuk dalam lima negara dengan ekonomi besar di dunia,” kata Menko Airlangga.
(Foto: Humas Ekon)