:
Oleh Wahyu Sudoyo, Rabu, 2 Maret 2022 | 13:23 WIB - Redaktur: Untung S - 309
Jakarta, InfoPublik – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengungkapkan alasan tersembunyi mengapa rangkaian pertemuan G20 digelar di 25 kota berbeda di seluruh Indonesia.
Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (Dirjen IKP) Kominfo, Usman Kansong, mengungkapkan pesan tersembunyi di balik penyelenggaraan pertemuan G20 tersebut adalah bahwa Indonesia itu negara besar.
“Coba di negara lain misalnya, mungkin tidak sampai 25 kota tempat penyelenggaraan presidensi di negara mereka. Di ujung utara ada Kupang, di selatan ada Labuan Bajo, di barat itu ada Danau Toba,” jelas Dirjen IKP Kominfo dalam diskusi FMB9 "Sinergi Sukseskan Agenda Presidensi G20" di Jakarta pada Rabu (2/3/2022).
FMB9 itu, turut dihadiri narasumber Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Ayodhia G L Kalake yang hadir secara langsung dan Direktur Kerjasama Regional dan Multilateral Badan koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Fajar Usman yang hadir secara daring.
Disamping itu, lanjut Usman Kansong, penyelenggaraan pertemuan G20 di 25 kota dilakukan untuk menunjukkan bahwa Indonesia merupakan negara kaya dan memiliki banyak talenta muda yang penuh ide-ide kreatif untuk masa depan dunia.
Sebagai contoh adalah pengembangan baterai lithium tanpa bahan impor yang tengah dikembangkan oleh Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) di Surakarta, Provinsi Jawa Tengah yang dinilai sejalan dengan salah satu tema besar Presidensi G20 Indonesia, yakni transisi energi.
“Nah jadi kita ingin memperlihatkan kepada dunia bahwa Indonesia adalah negara besar, negara yang kaya, negara yang penuh ide-ide kreatif untuk masa depan dunia,” kata Usman Kansong.
Pemerintah juga ingin menunjukkan berbagai keindahan alam Indonesia kepada delegasi G20 dengan menggelar pertemuan dan acara-acara sampingan (side event) di berbagai daerah.
Dengan mempromosikan keindangan alam, yang diakui merupakan yang paling indah di dunia menurut majalah Travel di Inggris, sektor pariwisata Indonesia diharapkan bisa bangkit kembali dan menggerakkan ekonomi masyarakat setempat.
“Salah satu yang mendapat tugas untuk mengkomunikasikan Indonesia keluar ini adalah Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Yang dikomunikasikan pariwisata Indonesia kemudian ekonomi kreatifnya,” tutur Dirjen IKP.
Foto: Ryiadhy BN/InfoPublik