Masyarakat Diminta Ikut Sukseskan Agenda Perlindungan Lingkungan Hidup di G20

:


Oleh Wahyu Sudoyo, Rabu, 2 Maret 2022 | 06:49 WIB - Redaktur: Untung S - 328


Jakarta, InfoPublik – Masyarakat diajak untuk ikut menyukseskan agenda perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dan sumber daya alam yang berkelanjutan, serta pengendalian perubahan iklim dan dampak-dampaknya dalam presidensi G20 Indonesia 2022.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya, mengatakan partisipasi masyarakat dalam berbagai agenda G20 merupakan hal yang penting untuk menunjukkan bahwa Indonesia memiliki arti bagi dunia, terutama dalam konteks keberlanjutan lingkungan dan iklim (environment and climate sustainability).

“Saya mengajak Ibu Bapak saudara saudara kita semua masyarakat Indonesia untuk turut serta dan dapat berpartisipasi aktif dalam berbagai agenda G20 secara umum dan agenda perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dan sumber daya alam yang berkelanjutan, serta pengendalian perubahan iklim dan dampak-dampaknya,” ujar Menteri LHK dalam Kick Off G20 on EDM-CSWG: Leading for Sustainability yang digelar secara daring dari Jakarta pada Selasa (1/3/2022).

Acara itu, juga turut dihadiri Dirjen Pengendalian Perubahan Iklim (PPI) KLHK Laksmi Dhewanti, Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) KLHK, Sigit Relianto, dan Kepala Biro Humas KLHK, Nunu Anugrah.

Lebih lanjut Menteri Siti menjelaskan, bangsa Indonesia adalah bangsa pekerja, pemikir antisipatif, responsif terhadap berbagai tantangan, baik di lingkup lokal maupun global.

Oleh karena itu, katanya, semua keberhasilan kerja selama ini pada sektor lingkungan, kehutanan, dan pengendalian perubahan iklim pada dasarnya merupakan kerja keras seluruh elemen struktur negara dan elemen bangsa, mulai dari eksekutif, legislatif, yudikatif, masyarakat, akademisi, jurnalis, komunitas masyarakat adat, dan lainnya.

“Demikian pula adanya dukungan kerjasama yang baik negara-negara sahabat dan multilateral, internasional,” imbuhnya.

Menurut Menteri Siti, forum G20 akan semakin memperkuat upaya dan performa Indonesia dalam memenuhi mandat konstitusional Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 pasal 28 a, yakni setiap orang berhak untuk mempertahankan hidup dan kehidupannya, dan pasal 33, yang menegaskan bahwa perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.

Selain itu, Forum G20 juga dinilai penting untuk Indonesia supaya bisa meningkatkan perannya, terutama terkait pengendalian perubahan iklim, secara global, karena rangkaian pertemuan EDM-CSWG tidak hanya akan dihadiri oleh anggota G20.

“Pemerintah Indonesia juga turut mengundang Spanyol sebagai negara undangan permanen, Belanda, Singapura, Fiji, Belize, Senegal, Rwanda, dan Uni Emirat Arab,” imbuhnya.

Fiji akan menjadi representasi negara berkembang dan negara kepulauan, sedangkan Belize, Senegal, Rwanda, sebagai representasi kemajukan negara-negara di Benua Afrika.

Selain negara, Indonesia akan melibatkan sejumlah organisasi internasional dalam pertemuan ini antara lain Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNEP), Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO), Dana Internasional untuk Pengembamgan Pertanian (IFAD), Program Pembangunan PBB (UNDP), dan Asosiasi Bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN).

“Mari kita dan seluruh dunia bersama-sama bahu-membahu dan membangun kolaboras. Dari Indonesia, dunia pulih bersama,” tegasnya.

Foto: Biro Humas KLHK