Kominfo Sediakan Layanan Media Center Presidensi G20 Indonesia 2022

:


Oleh Wahyu Sudoyo, Selasa, 1 Maret 2022 | 12:00 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 654


Jakarta, InfoPublik - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menghadirkan layanan Media Center Presidensi G20 Indonesia. Upaya ini dilakukan untuk memperkuat penyebarluasan informasi kepada publik seputar rangkaian forum G20 dan Presidensi G20 Indonesia.

Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (Dirjen IKP), Usman Kansong, Selasa (1/3/2022) di Jakarta, menyampaikan bahwa keberadaan Media Center selain memfasilitasi ruang komunikasi antarkementerian/lembaga terkait, juga menjadi jembatan informasi bagi masyarakat yang ingin mengetahui peran Indonesia dalam forum internasional G20. 

Media Center Presidensi G20 Indonesia pun dikatakan Usman sesuai arahan Presiden Joko Widodo yang meminta tata kelola komunikasi publik dalam menggaungkan peran Indonesia dalam Presidensi G20.

“Sesuai Keputusan Presiden Nomor 12 dan Keputusan Presiden Nomor 18 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Event G20, maka Kementerian Kominfo selaku penanggung jawab bidang komunikasi dan media bertugas sebagai koordinator eksekusi komunikasi,” kata Usman.

Media Center yang berlokasi di Gedung Kominfo Jalan Merdeka Barat 9 Jakarta tersebut akan memfasilitasi dan mengoordinasikan aktivitas komunikasi publik dan layanan media masing-masing K/L dalam rangkaian Presidensi G20 Indonesia. Agenda-agenda aktivitas diantaranya dialog interaktif, media briefing dan chief editorial meeting, dengan narasumber kompeten di bidang masing-masing. Berbagai data dan informasi berupa siaran pers, foto, grafis pun tersaji di Media Center. Konten-konten tersebut dapat digunakan oleh media maupun publik untuk disebarluaskan kembali. Ada pula Q and A, termasuk di dalamnya G20pedia.

G20pedia adalah buku elektronik yang terbagi dalam dua tema besar, yaitu Sekilas G20 dan Presidensi G20 Indonesia. Tema Sekilas G20 membahas informasi seputar anggota, peran, agenda, hingga pentingnya keberadaan G20. Sementara pada tema Presidensi G20 Indonesia menekankan pada informasi seputar kiprah Indonesia di G20, isu prioritas yang diusung, hingga manfaat yang didapatkan Indonesia selama menjabat sebagai Presidensi G20.

Kominfo pun menyediakan akses informasi terkait Presidensi G20 Indonesia kepada publik melalui website https://g20-indonesia.id/ dan https://www.indonesia.go.id/g20/.

“Diharapkan Kementerian dan Lembaga lain pun bisa memanfaatkan keberadaan Media Center untuk menyampaikan informasi ke media maupun publik secara luas terkait Presidensi G20 Indonesia 2022,” kata Usman Kansong.

Pada kesempatan tersebut, Usman juga mengungkapkan Kominfo telah merencanakan kegiatan diseminasi informasi seputar Presidensi G20 Indonesia ini, khususnya ke beberapa media di luar negeri. Berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri, Kominfo akan menggandeng beberapa komunitas seperti Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) yang ada di berbagai negara. Tujuannya adalah untuk makin menggelorakan peran Indonesia dalam keketuaanya di forum G20.

Pada pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang akan digelar pada 16 November 2022 mendatang di Nusa Dua Bali, Kominfo pun akan membangun Media Center. Bertempat di Bali International Convenstion Center (BICC) Nusa Dua Bali, Media Center akan mulai beroperasi pada 13 November 2022. Dapat menampung sekitar 534 jurnalis, Media Center ini memberikan fasilitas berupa working area, ruang konferensi pers, pojok interview, ruang kesehatan, ruang relaksasi, dining area, media booth dan beberapa fasilitas penunjang lainnya.

“Media Center akan menyediakan berbagai konten informasi sekaligus memfasilitasi dan memudahkan jurnalis dalam melakukan kerja peliputan seputar pelaksanaan KTT,” ujar Dirjen Usman.

Presidensi G20 Indonesia tahun 2022 secara resmi rangkaiannya telah dimulai pada 1 Desember 2021 hingga November 2022. Indonesia dalam Keketuaan G20 mengusung tiga isu utama. Pertama, arsitektur kesehatan global, yaitu upaya Indonesia memimpin dunia untuk bersama memperkuat dan menyusun kembali tata kelola kesehatan global pascapandemi COVID-19.

Kedua adalah transformasi berbasis digital yang bertujuan mengangkat perekonomian melalui teknologi digital. Yang saat ini menjadi mesin pertumbuhan baru bagi dunia.

Ketiga adalah transisi energi sebagai upaya memperluas akses terhadap teknologi menuju energi bersih dan terjangkau, serta pembiayaan untuk mempercepat transisi menuju energi yang lebih berkelanjutan. (foto: Amiri Yandhi/InfoPublik)